JAKARTA- Pemerintah melalui Perum Bulog
telah sepakat untuk membeli beras sebanyak 300 ribu ton dari Vietnam.
"Bulog
sudah melakukan kontrak pembelian dengan pihak Vietnam," ungkap Dirjen
Perdagangan Luar Negeri Kemendag Deddy Saleh kepada wartawan, di
Kantornya, Jakarta, Jumat (2/11/2012).
Lanjut
Deddy, beras impor dari Vietnam inii akan sampai ke Indonesia pada bulan
November ini. "Sebanyak 300 ribu akan direalisasikan sampai bulan
November," sebut Deddy.
Selain itu,
dia juga mengungkapkan sekarang masih dalam proses pembelian beras dari india,
dengan jumlah 100 ribu ton.
Begitu juga
dengan pembicaraan dengan Thailand. Namun hingga kini masih belum mencapai kata
sepakat. Khususnya terkait harga beras impor dari Thailan itu sendiri yang
ditetapkan pemerintah Gajah Putih tersebut masih mahal dan lebih tinggi dari
harga internasional.
Sedangkan
dengan Kamboja sendiri, tegas Deddy belum ada kesepakatan jumlah, harga dan
kapan impor beras tersebut akan dilakukan. Karenanya, menurut Deddy, antara
Kamboja dengan Indonesia masih melakukan pejajakan atas kesepakatan yang
diteken Menteri Perdaganagn Gita Wirjawan dan pihak Kamboja dalam nota
kesepahaman beberapa waktu lalu.
"Tidak
ada kesepakatan apa-apa. Hanya pembicaraan coutesy call, apalagi saya tidak
berwenang bikin kesepakatan. Karena secara komsersial harus oleh
bulog," tegasnya mengklarifikasi kabar bahwa Indonesia akan mengimpor
beras dari Kamboja sebesar 100 ribu ton pada tahun ini.