PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: IMPOR BERAS: Pemerintah bantah

Sabtu, 03 November 2012

IMPOR BERAS: Pemerintah bantah


Pemerintah membantah akan mengimpor beras sebanyak 100.000 ton dari Kamboja pada Desember 2012.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan pihaknya hanya menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Perdagangan RI dan Kamboja mengenai komitmen penyediaan beras sebanyak 100.000 ton per tahun.
Sebelumnya diberitakan, Indonesia akan mendatangkan 100.000 ton beras dari Kamboja pada Desember 2012 dan selanjutnya 1 juta ton pada 2013.
“Jadi tidak ada kesepakatan karena sifatnya hanya courtesy call. Tidak benar kalau saya menandatangani kesepakatan,” katanya di Jakarta, Jumat (2/11/2012).
Kesepakatan pembelian, lanjutnya, hanya dapat dilakukan oleh Bulog sebagai badan teknis yang mengimpor beras dengan perusahaan pemasok di negara eksportir.
Deddy menyampaikan Indonesia dalam waktu dekat hanya akan mengimpor beras dari Vietnam sebanyak 300.000 ton yang direalisasikan hingga Desember 2012.
Menurutnya, Perum Bulog telah meneken kontrak impor dengan Vina Food, perusahaan beras di Vietnam. “Realisasi impor hingga Desember itu sesuai izin yang diberikan Menteri Perdagangan,” katanya.
Sebelumnya, RI menandatangani MoU dengan Vietnam yang menyebutkan negara itu siap memasok beras 1,5 juta ton per tahun jika Indonesia membutuhkan sebagai cadangan beras nasional sewaktu-waktu.
Deddy menyampaikan saat ini juga sedang dilakukan tender pembelian beras dari India sebanyak 100.000 ton.
Sementara, MoU dengan Thailand mengenai komitmen pasok beras sebanyak 1 juta ton per tahun belum dapat ditindaklanjuti karena harga yang ditawarkan Negeri Gajah Putih dinilai mahal.
“Di Thailand ada kebijakan penetapan harga pemerintah. Harganya lebih tinggi dari harga internasional,” katanya.(msb)

Tidak ada komentar: