PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: 11/29/12

Kamis, 29 November 2012

Paceklik, Bulog Akan Impor 700 Ton Beras


TEMPO.CO, Jakarta – Perum Bulog memperkirakan periode tiga bulan awal tahun depan sebagai masa paceklik. Untuk itu, badan penyangga stok beras nasional ini berencana mengimpor 700 ribu ton beras.

“Januari hingga Maret tahun depan diperkirakan paceklik, jadi kita masih harus tambah stok dari impor,” kata Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso pada Kamis, 29 November 2012.

Sutarto mengatakan, serapan beras dari dalam negeri sampai November 2012 sudah mencapai 3,56 juta ton, atau hampir dua kali lipat dibandingkan serapan pada 2010 dan 2011. Angka tersebut hanya kalah dibanding serapan beras pada 2009 yang mencapai 3,6 juta ton.

Menurut dia, level aman pangan bagi Indonesia apabila Bulog memiliki cadangan beras sebesar 2 juta ton. “Tapi, untuk menghindari spekulasi, sebaiknya lebih dari itu sehingga kita lakukan impor,” ujarnya.

Ada dua negara yang telah dibidik Bulog untuk melakukan impor beras, yakni India dan Vietnam. “Perbandingannya mungkin sekitar 80:20, India lebih banyak,” katanya.

Tahun depan, pemerintah belum menetapkan angka pasti untuk impor beras. Menurut Sutarto, hal itu biasanya ditetapkan sesuai kebutuhan dengan lebih dulu melihat produksi dan kebutuhan dalam negeri.

IMPOR BERAS: Kuota impor hanya akan dipakai 700.000 ton

JAKARTA: Dari plafon 1 juta ton, pemerintah diperkirakan hanya akan mengimpor 500.000--700.000 ton beras hingga penghujung 2012.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menuturkan meski ijin impor sudah dikeluarkan, pemerintah hanya akan mengeksekusi sebagian dari komitmen impor beras pada akhir 2012 ini.

"Itu hanya akan dieksekusi sebagian karena alhamdulillah panen bagus. Tapi kita antisipasi suasana kurang baik dari cuaca," kata Gita usai rapat koordinasi terkait pangan di Kemenko Perekonomian, Rabu (28/11).

Menurutnya, opsi impor beras terpaksa ditempuh untuk mengamankan stok beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog yakni minimal 2,4 juta ton.

"Saya rasa sekitar 500.000 ton [beras yang akan diimpor]. Yang sudah dieksekusi 200.000 ton dari komitmen 700.000 ton. Tapi realisasi antara 500.000-700.000 ton," ujarnya.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menuturkan komitmen impor beras pada 2012 mencapai 720.000 ton, yakni berasal dari India 120.000 ton dan Vietnam 600.000 ton.

"Maksimum 600.000--700.000 ton yang akan diimpor, karena kita selalu berhitung jangan sampai stok bulog kurang dari 2 juta ton," katanya.

Adapun biaya yang perlu disiapkan untuk importasi 700.000 beras diproyeksi mencapai Rp3 triliun. Selain India dan Vietnam, lanjutnya, Bulog juga menjajaki beras impor dari Kamboja, namun untuk volume yang kecil.