PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: 01/10/12

Selasa, 10 Januari 2012

Beras dari Vietnam dan India Tiba di Padang Bulan Ini

PADANG- Sebanyak 25.450 ton beras dari Vietnam dan India dalam bulan ini masuk ke Sumatera Barat yang diangkut dengan empat kapal. Kepala Divisi Regional Bulog Sumatera Barat Rizal Efendi mengatakan, dari empat kapal tersebut, tiga kapal berasal dari Vietnam bermuatan 20.450 ton, sementara dari India bermuatan 5.000 ton beras. Tiga kapal dari Vietnam, yaitu Vien Dong bermuatan .6.500 ton dan My An bermuatan 7.550 ton dan Ha Dong bermuatan 6.400 ton. “Apabila keseluruhan beras tersebut sudah masuk, kebutuhan beras untuk enam bulan kedepan dinilai sudah aman sementara kebutuhan beras setiap bulan sebanyak 4.000 ton,” kata Rizal Efendi saat meninjau operasi pasar yang digelar Pemerintah Kota Padang, Sabtu, (17/12). Lebih lanjut Rizal Efendi mengatakan, berbendera Vietnam itu tiba di pelabuhan Teluk Bayur sekitar dua minggu lalu dan hari ini proses bongkar muatan. Sejak datang, kapl tersebut belum bisa merapat ke pelabuhan karena antrian menunggu antrian kapal lain yang sedang proses bongkar barang Disamping itu juga terkendala akibat cuaca kurang baik.

3.600 Ton Beras Vietnam Masuk Balikpapan

Bulog Kalimantan Timur akan kembali mendapatkan 3.600 ton beras impor asal Vietman pada pekan depan. Beras ini merupakan kebijakan pengadaan beras pada tahun 2011 lalu sebanyak 21 ribu ton. "Ini sisa kebijakan tahun 2011 lalu, yang jumlah keseluruannya 21 ribu ton, tapi yang baru masuk 14,5 ribu ton. Diperkirakan tanggal 10 Januari sudah masuk di pelabuhan Semayang dengan menggunakan kapal MV NIH," kata Kepala Bulog Kaltim Abdul Majid, Minggu (8/1). Ia menjelaskan, dengan masuknya beras tersebut, berarti akan menambah stok beras Bulog menjadi 15 ribu ton, sebab saat ini jumlah cadangan beras digudang Bulog hanya sekitar 12 ribu ton. Beras ini nantinya akan diperuntukan untuk warga miskin (raskin), Rutan, Operasi Pasar, dan bencana alam. Dengan jumlah cadangan beras tersebut hanya bisa bertahan untuk 4 bulan kedepan, karena jumlah kebutuhan beras di Kalimantan Timur setiap tahunnya mencapai 36 ribu ton dan sebanyak 31.50 per bulan. "Sebenarnya masih 7 ribu beras impor dari Vietnam yang belum masuk, tapi tahap awal dulu 3.600 ton , sisanya 3.400 ton belum ada estimated time arrival-nya. Kebutuhan wajib beras untuk Kaltim tiap tahunnya 36 ribu ton atau 3150 setiap bulannya. Ini yang digunakan untuk raskin, rutan, bencana alam, dan operasi pasar," ujarnya. Madjid mengungkapkan, selain, mendatangkan beras impor dari Vietnam, pihaknya juga berupaya menyerap beras dari petani lokal (Kaltim), namun jumlahnya sangat sedikit, hanya 3.600 ton setiap tahunnya atau sekitar 10 persen dari jumlah kebutuhan Kaltim. Pada tahun 2012 ini, pihaknya menargetkan penyerapan beras dari petani lokal mencapai 15 ribu ton. Salah satu upaya yang akan dilakukannya adalah menambah jumlah mitra kerja dengan petani khususnya penggililang beras di sentra pertanian padi, seperti Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar). "Saat ini jumlah mitra kita 15 unit saja untuk seluruh Kaltim. Paling banyak PPU sama Kukar, upaya lainnya adalah menaikan harga beli beras petani. Saat ini kita beli Rp6.100 per Kg. Tapi kita akan naikan. Kalau nantinya tidak bisa terpenuhi target penyerapan beras lokal 15 ribu ton itu, maka kita akan datangkan dari Jawa dan Sulawesi," ungkapnya. Ia menambahkan, pada tahun 2012 ini kebutuhan beras Kaltim masih seperti tahun 2011 lalu yakni sekitar 36 ribu ton. Dengan jumlah itu sebanyak 80 persen atau sebanyak 2.800 ton diperuntukan untuk rakyat miskin (raskin). "Penyaluran raskin di Kaltim paling banyaj di Kutai Kartengara. Padahal Kukar paling kaya," ujarnya.