PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: 05/25/12

Jumat, 25 Mei 2012

Filipina Bakal Impor 100 Ribu Ton Beras

Otoritas Pangan Nasional Filipina (National Food Authority/NFA) menyatakan akan membeli 100 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand. NFA akan membuka tender akhir tahun ini untuk lebih dari 20 ribu ton guna memenuhi syarat impor di negara itu. Agen pengadaan beras negara itu akan memulai penawaran kepada dua eksportir beras terbesar di dunia tersebut. Administrator NFA, Angelito Banayo, akan memastikan pengapalan tiba sebelum musim panen pada Juli mendatang. "Kami mengirim undangan hari ini ke Thailand dan Vietnam untuk 100 ribu ton beras," seperti dikutip ABSCBNnews.com, Selasa 22 Mei 2012. Dua negara tersebut akan berpartisipasi pada tender untuk 20 ribu ton beras tersisa yang akan ditawarkan Filipina. Kamboja mungkin juga akan menjadi pemasok beras untuk Filipina. Pembelian tersebut adalah bagian dari rencana impor beras Filipina pada 2012 sebesar 500 ribu ton. Jumlah ini masih jauh dibandingkan rekor impor beras negara itu yang pernah mencapai 2,45 juta ton pada 2010. Pedagang beras swasta dan kelompok tani juga diizinkan untuk membawa kelebihan beras sebanyak 380 ribu ton awal tahun ini. Filipina biasanya membeli sebagian besar kebutuhan beras dari eksportir terbesar kedua di dunia, Vietnam. Sementara sisa kebutuhan impornya dipenuhi dari penjual asal Thailand. Pembelian beras oleh Manila ini mungkin akan menaikkan harga. Pekan lalu harga beras Vietnam tergelincir dengan lemahnya permintaan. Harga beras kualitas pecah 5 persen turun menjadi US$ 430 per ton di Pelabuhan Saigon. Padahal sebelumnya harga beras mencapai US$ 440-445 per ton. Adapun harga beras Vietnam dengan kualitas pecah 25 persen jatuh dari US$ 395-400 per ton menjadi hanya US$ 390 per ton. Sebaliknya harga beras Thailand mencapai titik tertinggi dalam tujuh bulan karena penawaran pasar yang ketat. Sebab, pemerintah Thailand bergerak untuk mendorong harga di tengah permintaan asing yang menurun. Harga patokan beras Thailand untuk kualitas 100 persen kelas B naik 5 persen menjadi US$ 640 per ton. Sementara beras kualitas pecah 5 persen kelas beras putih naik dari US$ 595 per ton menjadi US$ 612 per ton. Awal bulan ini Menteri Pertanian Proceso Alcala mengatakan Filipina sudah berada pada jalur menuju target produksi 18,46 juta ton beras tahun ini, sehingga bisa swasembada beras pada akhir 2013.