PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: 04/30/12

Senin, 30 April 2012

Investigasi Beras Impor Vietnam

Maraknya impor diduga ulah importir beras premium. KEMENTERIAN Pertanian menyatakan siap membentuk tim investigasi terkait pemberitaan ribuan ton beras impor Vietnam yang membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sepekan ini. Sebab, seharusnya beras impor tidak boleh masuk pada musim panen. Menteri Pertanian Suswono mengatakan pihaknya akan mencari tahu sebab kenapa beras impor bisa masuk di pasar Cipinang. "Ini menarik, saya akan mencoba mencari tahu. Kenapa beras impor masuk ke Cipinang, akan ada tim yang sidak ke sana," kata dia ditemui usai shalat Jumat di kantornya, Jakarta, Jumat (20/4). Menurutnya, biasanya beras yang masuk ke pasar induk Cipinang merupakan beras Bulog ataupun beras operasi pasar (OP). Sementara, kata dia, saat ini bukanlah saat yang tepat untuk melakukan OP karena harga sedang stabil dan stok tersedia. "Kalau masuk ke sana sebagian besar masuk dari Bulog, sementara saat ini tidak pada tempatnya untuk melakukan operasi pasar," kata dia. Ia menduga masuknya beras impor tersebut merupakan ulah importir yang diberikan izin khusus untuk mengimpor beras premium yang akan didistribusikan ke hotel dan restoran terkenal. "Ini bisa saja terjadi, tapi kan belum diselidiki," kata dia. Oleh karena itu, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki hal tersebut meskipun memungkinkan ada izin khusus yang diberikan kepada para importir ini. "Namun jika disalahgunakan dan terbukti pelanggaran itu, saya minta agar diberikan sanksi kepada para importir ini," kata dia. Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso memastikan kalau beras impor yang masuk ke Cipinang bukanlah beras bulog untuk operasi pasar. "Karena beras OP sudah selesai sekitar 2 bulan lalu jadi tidak ada beras yang ke sana saat ini," kata dia. Ia juga menegaskan Bulog tidak sedang menjual beras kualitas premium ke pasar Cipinang karena pihaknya sedang giat-giatnya membeli beras produksi dalam negeri untuk stok cadangan beras pemerintah dan raskin. "Penjualan beras premium maupun operasi pasar sudah dihentikan," katanya. Petani di Lampung mengeluhkan hasil panen padi menurun dibandingkan tahun sebelumnya."Biasanya produksi hasil panen padi bisa mencapai 1,3 ton per ha, tapi sekarang menurun menjadi berkisar satu ton saja," kata Aini (28) salah satu petani yang ditemui di WayHui, Lampung Selatan, Jumat. Rendahnya produktivitas padi di daerah tersebut, menurut dia, disebabkan oleh maraknya hama wereng hingga membuat padi banyak yang tidak terisi penuh. "Makanya, meskipun saat ini puncaknya panen raya, tapi harga beras di tingkat petani masih mahal, karena hasilnya yang tidak maksimal," ujarnya. Harga beras dari tingat petani masih berkisar antara Rp7.000 sampai Rp7.500 untuk jenis beras varietas Ciherang. Sementara itu, Humas Bulog Divre Lampung Suzana mengatakan, realisasi penyerapan beras petani baru mencapai 14.289 ton dari nilai kontrak 18.921 ton kepada petani. "Kami berupaya maksimal agar target penyerapan 190 ribu ton untuk tahun 2012 dapat tercapai," kata Suzan. Dia menuturkan, harga pembelian pemerintah (HPP) tahun 2012 mencapai Rp6.600 per kilogram untuk beras. Meskipun HPP tersebut dinaikkan, namun, harga tersebut masih rendah dibandingkan harga penyerapan yang ditawarkan oleh pasar. "Tapi perlu dipahami, bahwa, HPP itu fungsinya untuk menstabilkan harga pembelian beras petani agar jangan sampai anjlok," ujarnya. Terkait kondisi stok beras di gudang Bulog Lampung, dia mengatakan, stok beras di Lampung mencukupi sampai tiga bulan ke depan. "Intinya, kami tetap mengupayakan pengadaan cadangan beras berasal dari petani lokal, jika tidak memungkinkan opsi impor beras tidak bisa dimungkiri lagi, karena kami sendiri kesulitan menyerap beras petani karena harga yang masih belum cocok," katanya.