PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: 07/26/12

Kamis, 26 Juli 2012

SBY Ingin Kembalikan Peran Bulog Seperti Sebelum RI Jadi Pasien IMF

Presiden SBY ingin melakukan revitalisasi Perum Bulog untuk mengembalikan BUMN itu sebagai stabilisator harga komoditas pangan utama kembali, seperti sebelum era IMF. Namun prosesnya tidak dapat dilakukan secara seketika.

Perlu ada perubahan terhadap payung hukum pembentukannya dan prosesnya dikerjakan secara lintas departemen teknis terkait dalam Kemenko Perekonomian.

"Satu-dua bulan ini dikaji bersama oleh kemenkeu, kemendag, kementan dan instasi terkait," ujar Staf Khusus Presiden bidang Pangan dan Energi, Jusuf Gunawan, usai rapat kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (26/7/2012).

Menurutnya hasil kajian adalah masukan kepada Presiden SBY untuk keperluan perubahan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Bulog. Termasuk rekomendasi komoditas utama apa saja yang perlu Bulog jaga stabilitasi harganya dengan tetap memperhatikan pendapatan yang layak bagi produsen dan harga jual yang terjangkau oleh konsumen.

"Stabilisasi harga yang dapat berguna bagi konsumen dan produsen. Siapa produsen itu? Produsen itu adalah petani. Siapa konsumen itu? Kita semua, termasuk di dalamnya petani. Keseimbangan harus dibangun sedemikian rupa supaya harmonis," papar Jusuf.

Secara terpisah Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, menyampaikan Bulog memiliki peran yang vital stabilisasi harga dan menjaga stok beras. Memang selama ini kedelai tidak termasuk di dalam salah satu yang Bulog tangani, namun bila melihat rentannya pasokan ketersediaan pangan belakangan ini ketergantungan yang teramat sangat terhadap kedelai impor.

"Maka dipertimbangkan kembali untuk merevitasliasi atau mengoptimalkan peran Bulog yang dulu pernah dilakukan sebelum adanya kesepakatan dengan IMF. Mungkin akan dikembangkan ke beberapa komoditas lain yang dan pas dikelola Bulog. Ini masih dalam tahap pembahasan," papar Julian.

Seperti diketahui pada era Orde Baru, Bulog sebagai state trading enterprise (STE) yang dinotifikasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Bulog memiliki hak istimewa dengan menjadi pemegang monopoli atas kebutuhan pokok di dalam negeri.

Namun semenjak IMF menjadi kreditur Indonesia, kewenangan Bulog terpangkas, setelah Letter of Intent (LoI) antara IMF dengan Pemerintah Indonesia 1998 ditandatangani status STE Bulog dihapus. Kewenangan Bulog hanya sebatas beras saja, dalam LoI yang ditandatangani 20 Januari 2000.

SBY Janji akan Fungsikan Lagi Bulog Sebagai Stabilisator Harga

Lonjakan harga kedelai impor belakangan ini membuat pemerintah berniat memperluas peran Perum Bulog untuk menstabilisasi harga pangan selain beras.

Keputusan penghapusan bea masuk impor sebesar 5% merupakan solusi jangka pendek yang pemerintah ambil untuk menekan harga kedelai. Untuk jangka menengah dan panjang, luas lahan pertanian kedelai akan ditambah dan mengembalikan fungsi Bulog seperti dahulu.

"Saya berpikir Bulog harus kita revitalisasi dan fungsikan kembali sesuai sejarah didirikannya dahulu, yaitu stabilisasi harga," ujar Presiden SBY.

Rencana ini disampaikannya dalam pembukaan sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (26/7/2012). Agenda utama rapat petang hari ini adalah persiapan materi pidato nota keuangan dan postur RAPBN 2013 yang akan dipidatokan Presiden SBY dihadapan DPR dan DPD pada 16 Agustus 2012.

Sebelumnya dikatakan Presiden SBY bahwa kenaikan harga pada bulan ramadhan dan menjelang Idul Fitri, merupakan fenomena rutin dan wajar. Tapi khusus untuk kenaikan komoditas kedelai, menurutnya merupakan akibat dari kekeringan parah yang melanda negara-negara utama produsennya yaitu AS, Brasil dan Argentina.

Sejauh ini produksi dalam negeri baru mampu mencukupi 850 ribu ton dari kebutuhan kedelai per tahunnya mencapai 2,2 juta ton. Ketimpangan ini otomatis membuat Indonesia mengimpor kedelai dalam jumlah besar setiap tahunnya dan manakala terjadi kenaikan harga di tingkat dunia dengan sendirinya langsung terasa dampaknya di dalam negeri.

Di dalam konteks tersebut Presiden SBY berpikir perlu dilakukan stabilisasi harga. Bulog merupakan lembaga negara yang tepat menjalankan tugas tersebut. Tentunya yang perlu distabilkan harganya bukan hanya kedelai, melainkan juga beras dan jagung serta komoditas utama lainnya yang jadi hajat hidup orang banyak.

"Kita serahkan kepada tim, komoditas apa saja yang harus dijaga. Saya harap tidak terlalu lama. Tapi tentu Bulog juga harus tetap efisien, lebih responsive dan sehat," sambung SBY.

Menteri Perdagangan RI Apresiasi Program Bazaar Sembako Murah Pemko Batam


BATAM – Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirawan meninjau langsung program pembagian 18.000 paket bazar sembako murah yang dilaksanakan Pemko Batam di Kecamatan Lubuk Baja, tepatnya di Kelurahan Tanjung Uma, Senin (23/7). Menteri Perdagangan di damping oleh Wakil Walikota Batam Rudi Se, MM, Kepala Dinas Perindag Kota Batam Ahmad Hijazi, Kabag Perekonomian Leo Putra, Camat Lubuk Baja serta Lurah Tanjung Uma.
Kehadiran Menteri Perdagangan RI sekaligus meresmikan Pasar Aviari Batuaji sebagi pasar tertib ukur serta Pemberian Penghargaan kepada Pelaku Usaha Peduli dan Ramah di Kota Batam.
Saat peninjauan Bazar sembako murah, Menteri Perdagangan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Batam yang telah melaksanakan program bazar sembako murah, dengan program ini Pemerintah Daerah telah membantu masyarakat melalui subsidi smbako terutama memasuki bulan Ramadhan 1433 H.
Gita Wiryawan menghimbau dan memberi anjuran kepada masyarakat untuk tetap hidup hemat, tidak boros dan terlalu bersifat konsumtif, karena dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat maka tingkat kebutuhan produksi juga akan meningkat.
Kepala Bagian Perekonomian Setdako Batam, Drs. Leo Putra, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Bazar sembako murah ini merupakan program rutin Pemko batam yang dibiayai APBD Kota Batam. Untuk tahun ini dianggarkan sebagnyak 18.000 paket untuk 12 Kecamatan se Kota Batam yang dibagikan dalam dua putaran.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat, hal itu dapat dilihat dengan antusiasme masyarakat yang tinggi saat bazar. Leo berharap kedepannya,jumlah bazaar sembako murah akan semakin meningkat tiap tahunnya.