PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: Desember 2011

Selasa, 27 Desember 2011

(Penyaluran Raskin Dievaluasi) Bulog Deadline Sebulan Tunggakan Kecamatan

BAGANSIAPIAPI - Penyaluran beras miskin (Raskin) diseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir dinilai masih menimbulkan masalah. Karena hingga saat ini sejumlah kecamatan masih menunggak pembayaran ke distributor Bulog Cabang Dumai yang mensuplaikan raskin di Rohil sebesar Rp 750 juta dengan rincian sebanyak 486.680 kg raskin pertahun untuk 25.318 kepala keluarga. Untuk itu, Wakil Bupati menggelar Rapat Koordinasi dan EvaluasivRaskin bersama perwakilan Bulog Cabang Dumai dan seluruh Camat serta Penghulu di lantai VI gedung Sekretariat Pemkab Rohil, Rabu (2/11). Hal ini bertujuan agar berbagai persoalan dapat diatasi supaya tidak menjadi temuan BPK yang bisa menimbulkan masalah. Sehingga, sepanjang ada masalah apabila diharapkan seluruh camat dan penghulu dapat kiranya berkoordinasi denga petugas yang telah ditetapkan Pemkab. Pasalnya, hingga saat ini data yang dihimpun dari Pemkab melalui dokumen resmi yang dilayangkan Bulog Dumai terdiri dari hutang tiap kecamatan seperti tanah putih sebesar Rp35 juta, Rimaba Melintang, Rp45 juta, Kubu, Rp67 juta, Bangko, Rp98 juta, Pekaitan, Rp27 juta, Tanah Putih Tanjung Melawan, Rp40 juta, Simpang Kanan, Rp18 juta. Sedangkan Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rp172 juta dari mulai tahun 2008 dan tahun berjalan ini sebesar Rp233 juta. Sementara sejumlah kecamatan lainnya bebas tunggakan. Wakil Bupati, H Suyatno usai memimpin rapat menegaskan bahwa Pemkab tidak mau ambil pusing dengan persoalan tersebut karena yang bertanggungjawab tunggakan tersebut adalah kewajiban kepala wilayah seperti camat dan penghulu.

Impor Beras Masih Akan Terjadi Hingga 2012

Indonesia tak lama lagi kembali mendapat serbuan beras impor dari sejumlah negara tetangga, karena hingga 2012 nanti, Indonesia tetap melakukan kebijakan impor beras, guna mencukupi kebutuhan dalam negeri. Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan, beras impor yang sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan di Indonesia banyaknya 300-400 ribu ton. Menurutnya, mulai pekan ini, Indonesia akan kedatangan beras impor dari negara Thailand. Beras yang ditargetkan sebanyak 300 ribu ton itu akan dikirim ke Indonesia secara bertahap. "Sekarang sudah mulai loading dari Thailand dan butuh waktu untuk sampai ke pelabuhan," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/12). Selain beras asal negara Gajah Putih, beras asal negara India juga sudah masuk ke Indonesia sejak awal Desember kemarin. Sutarto mengatakan, hingga Februari 2012 mendatang sudah masuk seluruhnya sebanyak 250 ribu ton yang ditargetkan. Sebelum beras asal kedua negara ini, beras asal negara Vietnam sudah lebih dulu masuk dan diperkirakan hampir seluruhnya sudah masuk ke Indonesia. Dia menyebut dari total impor 1,2 juta ton beras dari Vietnam, sebanyak 1 juta ton sudah masuk ke gudang Bulog. Impor tersebut, tambah Sutarto, dilakukan untuk menguatkan cadangan beras pemerintah. Bulog harus memastikan cadangan beras di akhir tahun aman agar harga di pasar tidak melonjak tajam. Pada 20 Februari 2012, pemerintah telah menetapkan batas waktu pemasukan beras impor. Pasalnya, diperkirakan panen raya sudah dimulai akhir Februari 2012. Hingga akhir tahun, Bulog telah mencadangkan berasnya sebanyak 1,5-1,7 juta ton. Dari besaran itu, sebanyak 2 juta ton untuk cadangan tetap di akhir tahun dan 3,7 juta beras untuk disalurkan baik berupa beras untuk masyarakat miskin maupun beras operasi pasar. Dia menambahkan, pada tahun 2012, Bulog harus menyediakan stok beras hingga 5,7 juta ton.

FINAL REPORT MV. PHUONG NAM 68

Senin, 26 Desember 2011

PAN ASIA ACTIVITY LAST YEAR 2011

BPS Prediksi Impor Gula 2011 Capai 2,4 Juta Ton

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan impor gula pasir dan gula tebu sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai 2,4 juta ton, di mana pada September lalu impor sudah mencapai 1,8 juta ton. Demikian disampaikan Kepala Subdit Industri Besar dan Sedang BPS, Wahyuningsih dalam diskusi roundtable Gula di Menara Kadin Jakarta, Jumat (16/12). "Kalau kita melihat data impor saat ini, kita perkirakan impor gula pasir dan gula tebu hingga akhir tahun mencapai 2,4 juta ton," kata Wahyuningsih. Wahyuningsih mengatakan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya tren impor mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal itu terlihat dari data BPS dimana sejak tahun 2009 hingga 2011 selau meningkat, 2009 impor sebanyak 1,3 juta ton, 2010 1,7 juta ton dan 2011 sampai dengan September mencapai 1,8 juta ton. Menurutnya, dengan membesarnya porsi impor gula hal itu akan berdampak negatif bagi Indonesia, apakah dari harga gulanya atau keberlangsungan industri dan tenaga kerjanya. "Semakin banyak gula impor yang masuk, tentu hal itu akan menurunkan harga gula itu, disamping juga industrinya. Ini yang harus kita waspadai," tukas dia. Meski Indonesia menjadi negara pengimpor gula yang cukup besar Indonesia juga melakukan ekpor gula sebesar 17.000 ribu ton di 2011.

Indonesia bakal tingkatkan impor kedelai 4% menjadi 1,73 juta ton di 2012

JAKARTA. Unit Pelayanan Pertanian Luar Negeri Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA FAS) memprediksi, impor kedelai Indonesia pada 2012 bakal mencapai 1,73 metrik ton. Angka ini meningkat 4,2% dari perkiraan impor di 2011 yang sebanyak 1,66 juta metrik ton. Benny Kusbini, Ketua Umum Dewan Kedelai Nasional mengatakan, peningkatan impor kedelai ini akan terjadi lantaran pasokan kedelai di dalam negeri kurang. “Sementara kebutuhan industri akan bahan baku kedelai terus meningkat,” ujarnya, kemarin (11/5). Ia pun mengakui bahwa saban tahun Indonesia bakal terus meningkatkan impor kedelainya sekitar 1,7 juta ton untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, jika tidak ada aksi dari pemerintah untuk membantu petani meningkatkan produksi. Hingga kini, produksi kedelai di dalam negeri masih tekendala lahan kritis dan infrastruktur yang sudah tidak memadai untuk bisa menggenjot produksi. "Belum lagi masalah eksternal seperti cuaca buruk yang membuat produksi terus menurun," ujarnya. Menurut Benny, rata-rata kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,4 juta ton per tahun. Sementara produksi kedelai di dalam negeri hanya mampu memasok sekitar 700.000 ton per tahun. Sehingga defisit sekitar 1,7 juta ton dipenuhi dari impor yang sekitar 90% berasal dari AS. Sekadar informasi, harga kedelai untuk kontrak pengiriman Juli 2011 di Chicago Board of Trade hari ini (12/5) berada di level US$ 13,3650 per bushel. Harga itu telah turun 9% dari level tertingginya dalam setahun ini yang berada di posisi US$ 14,7025 per bushel pada 9 Februari 2011.

BERAS

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras dari padi ketan disebut ketan. Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari • aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit, • endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan • embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras. Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air. Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat: • amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang • amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras. Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia. Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras. Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam. Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin. Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam. Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras. Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi jamu beras kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan air tajin. Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen makanan dengan sebutan tepung mata beras. Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten dalam bentuk berondong. Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg). Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang. Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain. Beras merupakan bagian integral, dapat dikatakan menjadi penciri dari budaya Austronesia, khususnya Austronesia bagian barat. Istilah Austronesia lebih merupakan istilah yang mengacu pada aspek kebahasaan (linguistik). Pembedaan padi, gabah, merang, jerami, beras, nasi, atau ketan, merupakan salah satu ciri melekatnya "budaya padi" pada masyarakat pengguna keluarga bahasa Austronesia, dan dengan demikian juga bagian dari budaya Austronesia. Sejumlah relief pada candi-candi di Jawa juga memperlihatkan aspek "budaya padi" pada masyarakat setempat pada masa itu.

Minum Teh Ternyata Lebih Baik Dari Air Putih

Sebuah survei penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Clinical Nutrition, melaporkan teh bisa lebih meredam haus dan memberi manfaat lain dibandingkan air putih. “Minum teh sebenarnya lebih baik dibandingkan minum air putih,” kata Dr Carrie Ruxton, ahli gizi dan penulis utama studi tersebut kepada BBC. “Air putih pada dasarnya adalah menggantikan cairan. Teh menggantikan cairan dan mengandung antioksidan sehingga punya dua hal yang terjadi untuk itu,” kata dia. Antioksidan – khususnya flavonoid – dapat mengurangi kerusakan pada sel-sel karena aktivitas sehari-hari, sehingga peneliti percaya senyawa itu dapat membantu untuk menangkal serangan jantung dan beberapa jenis kanker. Mereka menemukan bukti bahwa minum 3-4 cangkir teh sehari dapat mengurangi kemungkinan terkena serangan jantung. Beberapa studi menyatakan konsumsi teh terlindung dari kanker, meskipun efek ini kurang jelas. Manfaat kesehatan lain termasuk perlindungan terhadap plak gigi dan kerusakan gigi dan menguatkan tulang. British Nutrition Foundation merekomendasikan sekitar 1,5 sampai 2 liter sehari, dan penelitian menunjukkan bahwa minum teh 1-6 cangkir sehari, termasuk teh hitam, meningkatkan asupan antioksidan. Namun, ada beberapa bukti bahwa teh dapat mencegah penyerapan zat besi dari makanan, sehingga mereka yang berisiko untuk anemia harus menghindarinya usai makan.
SUMBER LAIN MENGATAKAN : Sering merasa haus? Meskipun sudah banyak minum air putih tetapi cepat merasa haus lagi? Sebaiknya gantilah air putih dengan teh tawar. Teh bukan hanya bisa melenyapkan rasa haus lebih lama dari air putih tetapi juga punya sejumlah khasiat hebat! Teh atau camelia sinensis yang sejak ribuan tahun silam dikenal di Cina sebagai penawar dahaga punya beragam khasiat buat kesehatan. Riset yang baru saja dilansir oleh European Journal of Clinical Nutrition menyatakan teh bukan hanya bisa menghilangkan haus lebih lama tetapi juga punya khasiat baik untuk kesehatan. 'Minum teh lebih baik dibandingkan minum air, sebab teh tidak hanya bisa menggantikan cairan tubuh sebagai penghilang rasa haus, tapi juga memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk tubuh', demikan tutur Dr Carrie Ruxton, ahli gizi dan penulis pada riset, seperti dilansir BBC. Antioksidan dalam daun teh berupa flavonoid yang meredam radikal bebas dalam tubuh sehingga tubuh tetap sehat. Sedangkan antioksidan lainnya berupa tannin, polyphenols dan catechin. Penelitian-penelitian para ahli kesehatan lain juga mendukung khasiat dahsyat teh untuk kesehatan. Flavonoid dapat mengurangi kerusakan sel dalam tubuh karena aktivitas sehari-hari. Peneliti percaya senyawa itu dapat membantu untuk menangkal serangan jantung dan beberapa jenis kanker. Mereka menemukan bukti bahwa minum 3-4 cangkir teh sehari dapat mengurangi kemungkinan terkena serangan jantung. Beberapa studi menyatakan teh bisa melindungi tubuh dari kanker, meskipun penelitian efek ini masih kurang jelas. Selain itu teh juga memberi perlindungan terhadap plak gigi,kerusakan gigi dan menguatkan tulang. British Nutrition Foundation merekomendasikan minum the tawar sekitar 1,5 sampai 2 liter sehari. Sedangkan penelitian menunjukkan bahwa minum teh 1-6 cangkir sehari, termasuk teh hitam, dapat meningkatkan asupan antioksidan.

Jumat, 23 Desember 2011

DISCHARGING WHITE RICE OF MV PHUONG NAM 68

DISCHARGING WHITE RICE OF MV. PHUONG NAM 69, AT PORT OF DUMAI AND THE LAST PHUONG NAM 68

Tinggal menyisakan Perum Bulog. Seluruh Perum bakal bertransformasi jadi PT

Aksi bersih-bersih Dahlan Iskan di tubuh Kementerian BUMN yang saat ini dipimpinnya terus berlanjut. Setelah dirinya bertekad untuk membersihkan proyek-proyek BUMN dari berbagai kepentingan pihak-pihak tertentu, kali ini Dahlan tengah bersiap untuk mentransformasi Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Untuk merealisasikan hal tersebut, Dahlan mematok waktu kurang lebih tiga bulan. Namun, Dahlan tak kan 100 persen mengganti Perum menjadi PT karena masih menyisakan Perum Bulog dengan statusnya tersebut. "Semua Perum kecuali Perum Bulog akan diubah menjadi PT, secepatnya langsung jalan. Tidak akan lama, kemungkinan tiga bulan ke depan," ungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan, kala ditemui dalam acara peresmian PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) di ADHI Learning Center, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (21/11/2011). Menurut Dahlan, status perum tersebut menyulitkan penyelamatan BUMN-BUMN yang sakit. Pasalnya, program Kementerian BUMN untuk menyelematkan BUMN sakit dengan cara akuisisi, tidak akan bisa terlaksana apabila statusnya masih Perum. "BUMN-BUMN sehat yang berstatuskan PT, sulit apabila harus melakukan akuisisi terhadap BUMN-BUMN sakit jika statusnya masih perum, maka dari itu perum-perum tersebut haruslah diubah terlebih dahulu statusnya menjadi PT," lugasnya. Sebelumnya Dahlan membeberkan sekira 15 BUMN dinyatakan merugi. Dari belasan BUMN tersebut, sekira tujuh BUMN sudah mendapat kejelasan akuisisi. Ketujuh BUMN tersebut, yakni Perum Produksi Film Negara (PFN) akan diambil alih oleh PT Adhi Karya Tbk (Adhi); PT Pradnya Paramita dan PT Balai Pustaka, setelah dimerger, akan diakuisisi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom); PT Energy Management Indonesia (EMI) Persero diambil alih PT Surveyor Indonesia; PT Survey Udara Penas diambil alih PT Angkasa Pura (AP) I; PT Industri Sandang diambil alih PT PP; dan PT Sarana Karya diambil alih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Sementara, delapan BUMN rugi lainnya akan menyusul untuk diakuisisi. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT Pupuk Sriwidjaja merupakan BUMN yang rencananya akan mengakuisisi BUMN rugi. Ditargetkan, restrukturisasi 15 BUMN rugi akan rampung pada akhir tahun ini. Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartato berpendapat, BUMN yang merugi sebaiknya disehatkan terlebih dahulu sebelum diakuisisi oleh BUMN lain. Hal itu dimaksudkan agar BUMN yang mengakuisisi tidak terbebani. “Yang sakit harus sehat dulu, baru diakuisisi. Kalau sakit diakuisisi, bisa sakit bareng dan mati dua-duanya,” ujar dia.

Stok beras di Bulog Kaltim masih aman

BALIKPAPAN - Stok beras di Bulog Kaltim masih aman hingga lima bulan ke depan meski terjadi musim kemarau. "Setok beras kita aman hingga lima tahun ke depan, jadi tidak perlu khawatir, ujar Kepala Bulog Kaltim Sugiatna, Rabu (5/10/2011). Saat ini stok, beras di gudang bulog Kaltim yakni 12.200 ton dan akan ada tambahan lagi dari Vietnam 3.800 ton yang rencananya masuk Rabu (5/10/2011). Sehingga stok beras untuk Kaltim menjadi 16.000 ton. Rencananya kapal yang membawa beras dari Vietnam akan masuk sore ini dan sandar di pelabuhan Semayang. "Sebelumnya beras yang masuk 4.000 ton juga dari Vietnam, jadi tidak perlu khawatirlah," imbuhnya. Selain itu kata Sugiatna, Bulog Kaltim juga mengakomodasi beras hasil panen petani lokal Kaltim. Tahun ini Bulog telah mengakomodasi beras dari petani dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Kertanegara, paser dan Bulungan sebanyak 3.552 ton. "Kita juga ada mengakomodasi beras dari petani lokal berapa pun jumlahnya, namun sesuai dengan kualitas dan standar harga yang dikeluarkan pemerintah di mana harganya Rp5.060 per kilogram untuk tahun 2011. Yah, memang jika dilihat kami nombok," tandasnya.

Bulog Keluhkan Pemda Tolak Operasi Pasar

JAKARTA - Guna menjaga stok pangan seperti beras daging dan kebutuhan lainnya, pemerintah kerap mengadakan operasi pasar di berbagai daerah. Namun, operasi pasar yang dilakukan pemerintah tak selalu berhasil. Kepala Badan Urusan Logistik Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya kerap mengadakan operasi pasar beras untuk rakyat miskin untuk memenuhi kebutuhan rakyat. "Tapi kadang banyak daerah yang tidak mau bekerja sama mengadakan operasi pasar raskin," ungkap Sutarto kala ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (22/12/2011). Sutarto mengatakan, para pelaku pasar tersebut berdalih melindungi petani dengan masuknya beras raskin ke pasar tersebut. "Tapi kalau lagi begini mah bukannya petani yang diuntungkan, tapi pedagang. Kalau sudah begitu, Bulog yang disalahkan," tutur dia. Menurutnya dengan masuknya Bulog ke pasar, maka suplai beras ke pasar akan terjamin. "Persediaan (beras) pasti aman," tegas dia. Lebih jauh dia menjelaskan, dalam operasi pasar, peran daerah sangat menentukan. "Tergantung daerahnya aktif atau tidak. Seperti kemarin di Bali, kalau saya tidak paksa-paksa mereka tidak mau," tutur dia.

Harga Beras Diantisipasi Naik Lagi Tahun Depan

Jakarta. Pemerintah memang belum memutuskan untuk menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras di 2012. Namun tanda-tanda itu kian nyata, jika ini terjadi akan berimbas pada kenaikan harga beras di tingkat konsumen. "Ya logikanya mestinya naik (HPP), karena ada beberapa kriteria yaitu nilai tukar petani harus diamankan, nilai tukar petani akan sesuai dengan yang diharapkan. Harga beras dunia, kalau terlalu jauh dari harga beras dunia kan juga tidak baik," kata Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Rabu (21/12) Selain itu, lanjut Sutarto, ongkos produksi petani juga telah naik. Ia menambahkan secara keseluruhan pasti pemerintah akan memperhitungkan kenaikan HPP beras. "Kalau berapa kenaikannya saya belum tahu. Tapi tidak memberatkan konsumen dan merugikan petani itu saja," kata Sutarto. Ia mengatakan dengan HPP sekarang ini untuk beras yang hanya Rp 5.060 per Kg sudah pasti tidak mungkin lagi Bulog menyerap beras petani. Menurutnya harga beras di pasaran dalam negeri saat ini sudah mencapai Rp 6.500-6.800. "Sekarang ini kan artinya harga tersebut (HPP) masih dikatakan di bawah harga pasar," katanya. Sebelumnya pemerintah telah menaikkan harga pembelian beras dan gabah di 2009 melalui Inpres No. 7/2009 tentang Kebijakan Perberasan. Untuk HPP gabah kering panen (GKP) di petani Rp 2.640 per kg, GKP di penggilingan Rp 2.685 per kg, gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp3.300 per kg, sedangkan GKG di gudang Bulog Rp 3.345 per kg sementara harga beras di gudang Bulog Rp 5.060 per kg. Pada awal tahun ini pemerintah memang mengeluarkan Inpres No. 8/2011 tentang Beras yang memberikan fleksibelitas Bulog untuk membeli beras petani di atas HPP beras

Beras Thailand Masuk sampai 20 Februari 2012

JAKARTA: Thailand memastikan pengiriman beras sebanyak 300.000 ton ke Indonesia akan terealisasi paling lambat 20 Februari 2012, sehingga memperkuat stok barang kebutuhan pokok itu di dalam negeri untuk tahun depan. Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan negosiasi ulang dengan Thailand terkait pembelian beras impor telah tuntas dilakukan beberapa waktu lalu. “Negosiasi terkait waktu pengiriman [yang mundur], mereka bilang karena banjir. Negosiasi bukan mengenai harga. Kalau mengenai harga, saya tidak mau lagi negosiasi,” jelasnya, Rabu 21 Desember. Dia menuturkan pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak terkait dengan waktu pengiriman dari Thailand karena yang dialami Negeri Gajah Putih itu adalah force majeur. Berdasarkan catatan Bisnis, beras sebanyak 300.000 ton dari Thailand sebelumnya diperkirakan paling cepat masuk ke Indonesia pada September-Oktober 2011. Adapun, sempat dikabarkan bahwa Thailand membatalkan menjual beras tersebut ke Indonesia karena harga yang ditawarkan saat kesepakatan dinilai rendah. Di sisi lain, Sutarto memaparkan pada tahun depan Bulog ditargetkan untuk bisa menyediakan beras sebanyak 5 juta ton, termasuk yang harus dicadangkan 2 juta ton. Volume beras yang harus dicadangkan itu meningkat 11% dibandingkan dengan tahun ini sebanyak 1,8 juta ton. Sementara itu, pada tahun depan ada kontrak carry over beras impor sebanyak 500.000 ton. Adapun mengenai jumlah impor beras, Sutarto belum ingin memaparkan rencana tersebut karena terkait dengan produksi di dalam negeri. “Bulog sudah punya skenario untuk 2012. Ada skenario optimistis, pesimistis, dan moderat. Skenario optimistis adalah tidak perlu impor, sementara kalau pesimistis ya produksi di dalam negeri turun, jauh dari target,” jelasnya. Terkait dengan peningkatan harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru, Sutarto mengatakan Bulog siap melakukan operaso pasar berapa pun. “Sejumlah pemda sudah meminta untuk dilakukan operasi pasar seperti Sumut, Sumbar, Sumsel, DKI, Banten, Jabar, Papua, Maluku. Di samping itu, kami juga mengharapkan Jateng dan Jatim juga meminta. Total, saat ini sudah 371.000 ton beras untuk OP, diharapkan hingga akhir tahun tidak sampai 400.000 ton,” paparnya. Perkembangan lainnya, Deputi II Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Anang Setiawan menuturkan tahun depan dipastikan harga pokok pembelian (HPP) beras mengalami peningkatan dibandingkan dengan saat ini Rp5.060 per kg. Dia mengharapkan peningkatan HPP beras tidak berdampak buruk pada program penanggulangan kemiskinan yang sedang berjalan. “Tahun depan kalau jadi akan ada pembatasan BBM dan peningkatan tarif listrik. Kami harapkan tidak akan mengganggu program penanggulangan kemiskinan, apalagi HPP beras naik,” jelasnya. Sutarto mengatakan uang tebus untuk beras raskin juga akan mengalami peningkatan dari saat ini Rp1.600 per kg, karena HPP beras juga mengalami penaikan. Setiap keluarga miskin, saat ini mendapat jatah 15 kg raskin per bulan.

Beras Impor Segera Masuk Indonesia Lagi

JAKARTA: Negosiasi impor beras Thailand yang sebelumnya sempat tertunda telah selesai. Perum Bulog telah mencapai kesapakatan dengan negara tersebut dalam hal pemenuhan kebutuhan beras untuk Indonesia. "Beras Thailand tidak ada masalah. Negosiasi sudah selesai. Negosiasi sekarang pengiriman mengenai jadwal," ujar Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (21/12). Ia menjelaskan saat ini beras tersebut sedang dalam proses pengiriman ke Indonesia. Namun karena adanya bencana banjir di wilayah tersebut menyebabkan pengiriman menjadi sedikit terhambat. "Paling lambat 20 Februari harus sudah dikirim," jelasnya. Ia menjelaskan realisasi importasi beras sebanyak 1,9 juta ton yang terdiri atas dari Vietnam sebanyak 1,2 juta ton, Thailand 450 ribu ton dan India sebanyak 250 ribu ton. Sedangkan realisasi pengadaan beras dalam negeri hingga akhir tahun ini sebanyak 1,75 juta ton. Sehingga total pengadaan beras Bulog sekitar 3,7 juta ton. Untuk tahun mendatang, Bulog telah menyiapkan beberapa skenario untuk ketersediaan beras untuk beras rakyat miskin (raskin) dan cadangan beras untuk stabilisasi. "Kalau optimis, tidak ada yang impor. Pesimis, kalau produksi turun jauh dari target," jelasnya. Utamanya, lanjut Sutarto, pada 2012 Bulog harus menyiapkan beras sebanyak 5,5 juta ton dengan perhitungan penyaluran beras produksi dalam negeri sebanyak 3,5 juta dan hingga akhir 2012 Bulog harus punya cadangan beras sebanyak 2 juta ton. "Harus punya cadangan 2 juta. Jadi 5,5 juta. Tahun 2012 kita punya carry over impor 500. Jadi masih kekurangan 5 juta," ungkap Sutarto

Impor Beras Bisa Setop Tahun Depan?

JAKARTA - Pemerintah berjanji menyerap secara penuh beras petani pada musim panen tahun depan yang diperkirakan akan mulai pada pertengahan Januari 2012. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan, pada Januari musim panen telah dimulai. Dengan demikian, pemerintah juga akan memulai pembelian beras-beras petani. "Tadi pak menteri pertanian (Suswono) mengatakan, pertengahan Januari sudah mulai panen di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan kita tentu saja kalau sudah begitu tidak lagi memerlukan impor. Kita menyerap beras-beras dari petani kita," ujar Hatta di gudang Bulog defisi regional bidang DKI, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (22/12/2011). Hatta menambahkan, sampai akhir tahun ini persediaan beras dipastikan akan cukup. Pasalnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) sampai saat ini masih mempunyai cadangan beras sebesar 1,2 juta-1,3 juta ton beras impor. Jumlah tersebut masih bertambah, seiring dengan masih berjalannya kontrak impor beras khususnya dari Thailand yang masih dalam proses. "Akhir tahun diperkirakan 1,7 juta ton di tangan Bulog di gudangnya sekira 1,2 juta-1,3 juta ton yang di jalan itu sekira 300-400 ribu, akhir tahun kita melebihi 1,5 juta ton, sekira 1,7 juta ton juta di musim paceklik seperti sekarang ini menandakan beras kita cukup, suplai cukup," tambahnya. Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, sampai dengan akhir tahun ini diperkirakan beras impor asal Thailand diperkirakan akan masuk sebanyak 300 juta ton. Sehingga diperkirakan cadangan beras Bulogsampai dengan akhir tahun akan mencapai 1,5 juta-1,7 juta ton. "Ya paling akhir Desember masuk 300 jutaan ton, jadi Januari akan masuk sekira 400 jutaan, pokoknya harus kelar paling lambat Februari," pungkasnya.

Akhirnya Beras Impor Dibongkar

CILEGON - Setelah sempat tertunda, akhirnya beras impor dari Vietnam sebanyak 6.500 ton yang dibawa oleh Kapal MV Ha Dong sudah mulai dibongkar di Pelindo II pukul 22.00 WIB tadi malam. Beras yang diturunkan itu langsung dimuat ke dalam truk untuk didistribusikan ke gudang yang dimiliki Bulog seperti dua gudang di Cikande, Lebak, dan Taktakan. Bongkar muat baru dapat dilaksanakan setelah agen pengiriman barang yaitu PT Gurita Lintas Indonesia melengkapi persyaratan pembongkaran termasuk membayar biaya administrasi bea cukai. Sebelumnya, beras impor ini tidak diperkenankan bongkar muat karena belum mengantongi izin. Padahal Kapal MV Ha Dong sudah tiba di Pelabuhan Ciwandan sejak Sabtu (10/3) pukul 07.00 WIB. Ketua Tim Handling Beras Impor Bulog Subdivre Banten, Guntur, ketika dikonfirmasi pukul 23.15 tadi malam membenarkan. Kata Guntur, aktivitas bongkar muat dilakukan sejak pukul 22.00 WIB. “Saat ini masih berlangsung (pukul 23.15 WIB tadi malam-red). Bila tidak hujan pembongkaran akan terus dilakukan,” ujar Guntur yang masih berada di Pelindo II. Guntur menjelaskan, beras impor yang sudah diturunkan dari kapal itu langsung dimuat ke dalam truk untuk diangkut ke gudang Bulog. Satu truk mampu mengangkut 50 ton. Sebelum dilakukan bongkar muat, kondisi beras sempat diperiksa oleh surveyor independen, PT. Pan Asia. “Ada dua petugas dari Pan Asia.Heri dan Jaya Mereka mengecek kondisi beras. Setelah diketahui beras dalam keadaan baik, barulah aktivitas bongkar muat dapat dilaksanakan,” ujarnya. SOAL KETERLAMBATAN Terkait keterlambatan bongkar muat, General Manager PT Pelindo II Cabang Banten Syarif Usman punya jawaban. Sebelumnya bongkar muat dijadwalkan pada Selasa lalu, kemudian diundur pada Sabtu. Kata dia, Pelindo II tidak tahu-menahu keterlambatan. ”Pelindo hanya sebagai fasilitator, sebagai penyedia sarana dermaga untuk bongkar muat barang. Kami akan menjalankan ketentuan sesuai prosedur yang berlaku. Kita tak mau gegabah sebab nanti malah disalahkan,” tegasnya. Sementara itu, Koordinator Pelaksana Penyidik dan Barang Bukti (PB2) Bea Cukai Merak, Doni Kusmedia mengatakan, penyebab keterlambatan pengiriman beras impor karena minimnya koordinasi dari Bulog Subdivre Banten. Sehingga, surat pemberitahuan impor barang (PIB) tidak dapat dikeluarkan karena perusahaan agen pengiriman barang belum membayar pajak PIB. “Kalau belum membayar, surat PIB tidak bisa keluar,” terangnya. Kata Doni, bea cukai belum dapat mengeluarkan surat pemberitahuan pengeluaran barang (PPB) jika surat PIB tidak ada. “Total biaya yang harus dibayar untuk pajak pengiriman beras sebanyak 6.500 ton adalah Rp 2,9 miliar. Jika ini belum dibayar maka tidak ada PPB, dan barang belum diperbolehkan merapat untuk menurunkan beras,” tegasnya. Di tempat terpisah Kepala Subdivre Bulog Banten, Tb Kun Mulawarman membantah jika keterlambatan tersebut disebabkan kurangnya koordinasi. Menurutnya, keterlambatan tersebut disebabkan karena kantor bank tutup sebab kedatangan kapal Ha Dong pada hari libur kerja (Sabtu dan Minggu). “Proses pembayaran administrasi melalui bank. Sedangkan kapal itu datangnya pada hari libur kerja. Apalagi sistem dokumentasinya on line, jadi tidak dapat dilakukan saat hari libur,” timpalnya. Kata Kun, pihaknya langsung menyelesaikan proses administrasi yang tertunda. Dia menjelaskan, beras yang dibongkar di Pelindo II tersebut milik pemerintah pusat. Jadi, belum tentu akan digunakan dan didistribusikan di Banten. “Kita hanya dititipi sekadar menyimpan di gudang Bulog. Kalaupun nantinya diputuskan untuk Bulog Banten, beras itu akan digunakan untuk kebutuhan cadangan beras untuk rakyat miskin (raskin),” timpalnya. Kun menambahkan, pembongkaran hingga pendistribusian ke gudang-gudang penyimpanan milik Bulog akan dilakukan hingga 31 Maret. Gudang Bulog yang siap menampung antara lain dua gudang di Cikande, Lebak, dan Taktakan. (ass/ila)

Menjadi Saksi, Bukan Menjamin

19 September 1981 Majalah Tempo ASOSIASI dalam KADIN dapat.anggota baru, AISI (Asosiasi Independent Surveyor Indonesia). Resmi melapor ke KADIN bulan Mei lalu, AISI menghimpun 14 perusahaan yang bergerak di bidang survei. Bidang usaha mereka khusus memeriksa, menguji, mengawasi dan meneliti obyek yang berkaitan dengan banyak kegiatan di sektor pemerintah dan swasta. Misalnya pembelian dan penyediaan stok beras dan komoditi lainnya, pembelian dan cbarter alat ar.gkutan seperti kapal dan pengawasan serta pengujian beragam jenis mesin industri. Tak pelak lagi pesatnya pembangunan mendorong tumbuhnya perusahaan yang bergerak di bidang survei. "Tahun ini akan kami jadikan titik awal untuk memasyarakatkan kegiatan survei," kata Suprapto Mangunwerdoyo, Sekjen AISI yang merangkap direktur PT. Intersubus Asia, suatu perusahaan yang bergerak di bidang survei bongkarmuat angkutan laut dan fumigasi. Harapan Suprapto tampaknya cukup beralasan, melihat besarnya perhatian yang diberikan pemerintah terhadap kegiatan survei. Akhir Agustus lalu, Departemen Perdagangan dan Koperasi yang sejak 1969 mengatur usaha kegiatan itu, mengumpulkan para pengusaha itu di hotel Orchid, Jakarta guna ditatar. "Tujuannya, agar mereka tetap menjaga dan mempertahankan sifat dan ciri khas perusahaan pensurvei: independen, obyektif, jujur dan tidak memihak," kata seorang pejabat Departemen Perdagangan pada TEMPO. Itu dibenarkan para pengusaha pensurvei. "Modal dasar, untuk bisa berhasil di bidang ini memang harus punya ketrampilan, relasi dan dipercaya orang," kata Harsoyo Tomo pemilik PT Tomo & Son, perusahaan yang banyak mensurvei kapal baru atau bekas yang dibeli atau dicharter pemerintah dan perusahaan swasta di sini. KM Tampomas II, yang tenggelam di P. Masalembo, sekitar Januari lalu, juga termasuk kapal yang disurvei Tomo & Son. Tomo mengakui. dewasa ini memang masih ada anggapan keliru terhadap kewajiban pensurvei. "Banyak yang menganggap kami sebagai lembaga penjamin," keluhnya. Padahal, dengan sertifikat yang dikeluarkannya, perusahaan pensurvei hanya menjadi "saksi autentik" atas obyek yang ditelitinya. Setengah Persen Ia menyebut contoh kasus KM Tampomas II. Kapal itu dibeli PT PANN dari PT Komodo Marine. Adalah Komodo Marine yang meminta jasa Tomo untuk mensurvei kapal tersebut, sebelum mereka beli dari pihak Jepang. "Dengan peralatan dan staf yang lengkap kami berangkat ke Jepang dan meneliti kapal itu. Kami periksa, berapa pelampung, sekoci dan bagaimana kondisi keseluruhan kapal itu. Pokoknya, kami jelajahi seluruh ruangan kapal dan hasil penelitian itu kami paparkan dalam sertifikat," kata Tomo. Sertifikat tersebut diberikan pada Komodo Marine, buat bahan pertimbangan sebelum membeli kapal tersebut. Untuk itu mereka dibayar. Berapa? "Besarnya tarif survei kira-kira setengah pcrsen dari transaksi," ucap Suprapto. Dengan biaya yang menurut dia tak mahal itulah, perusahaan-perusahaan survei membiayai hidup mereka. Tomo & Son, misalnya, setelah mensurvei puluhan kapal, kini baru tampak berkembang. Pertengahan September ini, mereka pindah kantor. Dari suatu gedung tua di Jalan Kebon Sirih ke sebuah ruangan seluas 160 m2 di lantai 6 gedung Granada, Jakarta, yang mereka sewa sekitar Rp 150 ribu per bulan. Bagaimana pensurvei lain? "Langganan tetap kami, Bulog," kata Suhanda Kertasuwita, direktur PT Pan Asia Superintendence Corporation. Untuk menarap order Bulog itu Pan Asia tak sendirian, Bersama PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) yang merupakan perusahaan survei pertama lahir dan milik pemerintah, ia punya jadwal tetap antara lain mensurvei stok beras Bulog di berbagai daerah. Toh masih ada keluhan pada surveyor Indonesh Seorang staf PT Jasa Asuransi Indonesa--yang setiap tahun rata-rata mengeluarkan dana survei Rp 600 juta mereka cukup sering kecewa dengan hasil pekerjaan pensurvei di sini. "Kualitas data yang diberikan kepada kami sering kurang akurat," katanya kesal. Karene itulah mereka cenderung lebih suka menggunakan pensurvei luar negari. Tapi, ini dibantah Suhanda, salah seorang pengurus AISI. "Kita memang agak ketinggalan dalm peralatan dari pensurvei luar negeri, tapi kualitas kerja bisa bersaing. Secara legal tak ada pensurvei asing yan beroperasi di sini. Kalau pensurvei gelap atau mengaku-ngaku saja, tak tahulah," tukasnya.

CATATAN 77 DARI TEMPO

15 Januari 1977 Setelah Manipulasi Cook MULAI akhir 1976, kontrol terhadap ekspor bahan pangan dan produk pertanian AS diperketat. Inspeksi terhadap berat dan mutu produk pertanian yang diekspor tak lagi diserahkan pada swasta, tapi langsung diurus petugas USDA (Departemen Pertanian AS). Hanya 10 negara bagian mendapat wewenang untuk menginspeksi ekspor pertaniannya sendiri. Dan untuk mengkordinir kerja ekstra bagi USDA itu, akan diangkat 100 pegawai baru dan dibentuk suatu badan baru:, Federal Grain Inspection Service (FGIS), di bawah USDA. Selanjutnya pelanggaran terhadap ketentuan kontrol ekspor padi-padian itu berdasarkan UU Standar Ekspor Padi-padian yang disahkan 21 Oktober lalu diancam dengan denda sampai $AS 75 ribu. UU baru itu merupakan hasil penjajagan Senat AS dan USDA selama 16 bulan sejak Juni 1975. Biang penggugahnya adalah skandal ekspor padi-padian yang dilakukan 6 eksportir AS sejak tahun 1969, yang baru terbongkar 5 tahun kemudian. Seperti diberitakan AP dari Washington 24 Desember lalu, ke-6 eksportir itu memanipulir bantuan pangan dari pemerintah AS untuk India Bangladesh, Turki, Yunani, Cili, Uni Soviet dan 20 negara lain. Akibat terbongkarnya manipulasi bantuan pangan itu. pemerintah federal AS secara khusus menuntut perusahaan Cook Industries - eksportir padi-padian No.3 terbesar di AS - karena merugikan negara sebanyak $AS 24 juta. Kerugian itu disebabkan karena took mencampur kerikil, pasir, jerami dan tanaman kering dalam karung-karung gandum dan jagung yang dikapalkan ke herbagai negara tersehut. Juga skala timbangan perusahaan itu di negara bagian Louisiana dimanipulir, hingga beral yang tercantum jauh di atas berat sebenarnya. Adapun perusahaan lain yang juga terlibat skandal bantuan pangan pemerintah AS itu adalah Continental Grain. Bunge Grain, Archer-Daniels-Midland, Garnach Grain dan Mississippi Grain. Ke-5 perusahaan itu dituduh "ada main" dengan perantaranya, hingga bantuan pangan yang disubsidi pemerintah AS itu kwalitasnya merosot di bawah standar yang ditentukan. Mengapa manipulasi bantuan pangan itu begitu lama baru ketahuan? "Yah, inspeksi berat dan mutu bahan pangan yang dibongkar di negeri-negeri itu tidak seketat seperti di Amerika", tutur Verle Lenier, atase pertanian AS di Jakarta. Namun dia juga mengakui, sebelum keluarnya UU baru tentang pengawasan ekspor padi-padian itu sistim inspeksi di AS pun membuka peluang bagi manipulasi. Dulu, inspeksi sebelum beras, gandum atau jagung itu dimuat dilakukan oleh surveyor swasta. Atau surveyor negara bagian. Rupanya mereka itu ada main dengan ke-6 eksportir itu di terminalterminal sepanjallg sungai Mississippi", katanya lagi. Itu sebabnya sejak sekarang inspeksi sebelum barang dimuat di kapal harus dilakukan oleh petugas USDA sendiri. Kecuali untuk 10 negara bagian yang masih dipercaya, rupanya. Dengan ketentuan tambahan, bahwa petugas FGIS itu harus dirotasi secara periodik untuk menghindari pribadi yang lugas lagi dengan eksportir-eksportir tersebut. Adapun ke-6 eksportir itu sendiri tetap boleh mengekspor terus padi-padian AS yang dibeli lewat bantuan pemerintah AS (PL-480) maupun pembelian komersiil yang dijamin oleh US Commodity Credit Corporation (CCC). "Hanya saja, mereka harus membayar denda, dan petugas-petugasnya yang korup kemungkinan besar sudah dipecat", ujar Lanier. Menurutnya, para eksportir itu dikenal di Indonesia, khususnya bagi Bulog. Tiga di antaranya adalah langganan Bulog juga. Cook, Continental dan Bunge. Untungnya, manipulasi bantuan pangan selama 5 tahun itu - yang tak meliputi beras kebetulan tak melibatkan Indonesia. Menurut Lanier "sistim inspeksi bantuan pangan Bulog cukup baik". Inspeksi itu sampai kini dilakukan surveyor PT Sucofindo dan PT Pan Asia yang selama ini belum pernah mengajukan klaim pada USDA lantaran beras & gandum Amerika yang masuk julhlah atau mutunya tidak rnelnadai. "Kecuali pengapalan yang terakhir. di mana beras itu sebagian dihinggapi serangga. rapi itu tinggal disemprot saja", katanya. Amerika kreditor pangan No.2 bagi Indonesia, memheri pinjaman PL-480 sebanyak $AS 103 juta untuk tahun 76/77 ini. Dengan kredit ringan (3-4% bunga setahun) berjangka 20 tahun itu diharapkan dapat diperoleh 350.000 ton beras dan 100.000 ton gandum. Sedang dari Muangthai, selama periode yang sama pemerintah Indonesia telah memesan 500.000 ton beras Siann Ditambah dengan pembelian lainnya atas dasar pinjaman G-to-G dan pembelian komersiil murni, Bulog berusaha memenuhi seluruh gudang-gudangnya yang bakal berkapasitas 1 juta ton lebih guna menghadapi paceklik 76/77 ini.

Selasa, 20 Desember 2011

Warga Kurang Mampu Terima Raskin Ke-13

Warga kurang mampu di Jambi segera menerima beras murah ke-13, guna memenuhi kebutuhan menghadapi masa paceklik saat ini. Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Jambi, Wastono di Jambi, Minggu mengatakan, pihaknya sudah menerima petunjuk dan perintah dari Bulog pusat untuk menyalurkan beras kepada keluarga miskin (Raskin) ke-13 tersebut. "Jatah 12 bulan untuk 2011, sudah tersalurkan hampir seratus persen, dan akan tuntas dalam waktu dekat, dan untuk penyaluran Raskin ke-13 segera dilakukan," katanya. Ia menyebutkan, jatah Raskin ke-13 sama dengan jatah satu bulan untuk satu tahun sebelumnya, yakni 15kg/KK atau rumah tangga sasaran (RTS), dan harga pun tetap Rp1.600/kg. Penyaluran Raskin ke-13 itu ditargetkan dimulai minggu ketiga Desember 2011, supaya warga kurang mampu juga mempunyai sedikit cadangan pada musim paceklik seperti saat ini. Warga kurang mampu atau RTS di Jambi penerima Raskin tercatat 133.137 kk, dan tiap bulan mendapat jatah 15kg dengan harga Rp1.600/kg. Jatah 12 bulan selama 2011 sebagian besar sudah menerima, hanya sebagian kecil di sejumlah daerah yang belum menuntaskan penyaluran. Sisa penyaluran Raskin 2011 sebanyak 70 ton dari total 23.964.665 ton diyakini dalam waktu dekat segera dituntaskan. Selanjutnya menunggu adanya penyaluran Rakin 2012, warga kurang mampu itu dapat menggunakan Raskin ke-13 untuk kebutuhan sehari-hari. "Tujuan lain penambahan Raskin ke-13 itu untuk membantu warga memenuhi kebutuhan pangan dalam kondisi musim paceklik atau musim hujan saat ini yang diprediksikan berlangsung hingga Februari 2012," kata Wastono.

Residents Less Able To Accept Raskin-13

Residents in Edinburgh are less able to immediately receive the cheap rice to-13, in order to meet the needs currently facing lean times. Head of Public Service Bulog Jambi, Jambi Wastono on Sunday said it had received the instructions and orders from the central Bulog to distribute rice to families the poor (Raskin) of the 13 are. "Ration 12 months for 2011, has channeled nearly one hundred percent, and will be completed in the near future, and for distribution to the Raskin-13 immediately," he said. He said Raskin rations to-13 ration equal to one month to one year earlier, namely 15kg/KK or target households (RTS), and the price was still Rp1.600/kg. Channeling Raskin the 13th, is targeted to begin the third week of December 2011, so that citizens are less capable of also have little spare time on a bad season like this. Citizens are less able or RTS receiver Raskin recorded at Edinburgh 133 137 kk, and each month gets a small 15kg Rp1.600/kg prices. Ration 12 months during 2011 have largely been accepted, only a small in a number of areas that have not completed the distribution. The rest of the distribution of Raskin 2011 as much as 70 tons of a total of 23,964,665 tons is believed to be resolved anytime soon. Then wait for the distribution of Rakin, 2012, citizens were less able to use Raskin to-13 for their daily needs . "Another objective Raskin addition of the 13's to help people meet food needs in the conditions of a bad season or rainy season predicted at this time lasted until February 2012," said Wastono

Penyaluran Raskin di Jambi Tersisa 70 Ton

Penyaluran beras untuk keluarga miskin jatah 12 bulan 2011 di Jambi tersisa sebanyak 70 ton. Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Jambi, Wastono di Jambi, Minggu mengatakan, hingga minggu ke dua Desember 2011 beras untuk keluarga miskin (Raskin) tersalurkan sebanyak 23.964.590 ton dari jatah 23.964.660 ton. "Ditargetkan penyaluran Raskin 2011 tuntas pada kepak ketiga Desember, untuk menghabiskan sisa 70 ton yang belum tersalurkan," katanya. Ia menyebutkan, sebagian besar daerah sudah menuntaskan penyaluran Raskin meliputi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Bungo, dan Kabupaten Tebo. Daerah lainnya masih dalam proses penyaluran dari sisa yang belum didistribusikan, meliputi Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangin dan Sarolangun. Ia menyebutkan, untuk Kota Jambi jatah setahun 3.180.960 ton, Kabupaten Batanghari (1.729.980 ton), Muarojambi, (2.066.400 ton), dan Kerinci (2.549.520 ton). Selanjutnya Kota Sungai Penuh, jatah 901.260 ton, Kabupaten Merangin (3.010.860 ton), dan Kabupaten Sarolangun 2.563 ton. Total penyaluran hingga pekan ke dua Desember 2011 2011 sebanyak 23.964.590 ton dari jatah 23.964.660 ton, atau tersisa 70 ton. "Diyakini penyaluran itu tiga hari ke depan akan terealisasi 100 persen," kata Wastono.

Senin, 19 Desember 2011

Bulog Proyeksikan Stok Beras 4 Juta Ton

Perum Bulog, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pangan, memproyeksikan pada 2012 mampu melakukan penyediaan beras sebanyak 3,7 - 4 juta ton. Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan target penyediaan beras sebanyak empat juta pada tahun 2012 dilakukan dari pengadaan dalam negeri sekitar 3,5-3,6 juta ton sedangkan 500.000 ton berasal dari carry over impor beras 2011. "Kita akan mengutamakan dari dalam negeri. Kalau tidak cukup baru impor," katanya dalam Media Gathering 2011 yang digelar Forum Wartawan Bulog, di Bogor, Minggu (18/12). Sutarto menyatakan, jika target produksi padi nasional pada 2012 sebanyak 74 juta ton gabah kering giling (GKG) tercapai, atau naik 12 persend dari 2010 yang mencapai 65 juta ton maka pihaknya optimis tidak perlu dilakukan impor beras tahun depan. Menurut dia, pengadaan beras dari petani sebanyak 3,5 juta ton merupakan skenario optimistis jika produksi padi 2012 benar-benar naik 13 persen. Sebaliknya, Perum Bulog juga menetapkan skenario pesimistis dan moderat namun secara diplomatis Sutarto enggan mengungkapkannya dengan alasan sangat sensitif untuk pasar luar negeri. "Perum Bulog tidak mengharapkan skenario pesimistis yang terjadi dan berujung pada impor beras," katanya. Namun, tambahnya, jika memang terpaksa impor pihaknya meminta pemerintah secepatnya memutuskan dan tidak berlarut seperti pada tahun ini yang baru ditetapkan pada September. Menurut dia, idealnya, keputusan impor beras ditetapkan segera setelah BPS mengumumkan angka ramalan II pada Juni-Juli agar harga di pasar dunia tidak keburu tinggi. Sutarto menjelaskan realisasi pengadaan beras dalam negeri hingga akhir tahun ini sebanyak 1,75 juta ton sedangkan impor sebanyak 1,9 juta ton yang terdiri atas dari Vietnam sebanyak 1,2 juta ton,Thailand 450.000 ton dan India sebanyak 250.000 ton sehingga total pengadaan beras Bulog sekitar 3,7 juta ton. Sementara itu menyinggung penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin), dia menyatakan. pada tahun ini Bulog akan meyalurkan beras raskin yang ke 13. Dengan demikian, menurut dia, total raskin yang akan disalurkan pada tahun 2011 sebanyak 3,4 juta ton

Cara Memilih Beras yang Baik

Awas beras oplosan, beras bau pandan, beras sangat putih? teliti sebelum memberli. Banyak sekali beras yang beredar di pasaran, terutama pasar tradisional yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Terkadang pembeli menginginkan beras pandan wangi, namun pada kenyataannya sebenarnya yang dibelinya adalah beras IR 64, atau ingin membeli beras dengan kualitas bagus, namun mendapatkan beras dengan campuran obat kimia yang sangat berbahaya.

Untuk itu sebagai bentuk kepedulian Kami, berikut ini Kami sampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih beras sesuai dengan yang diharapkan :
1. Beberapa Jenis Beras yang Terdapat di Masyarakat
Jika ingin memilih beras sesuai dengan jenis yang Anda inginkan, harus diperhatikan ciri-ciri beras sesuai dengan jenisnya. Setiap jenis beras memiliki ciri-ciri khusus yang dapat Anda perhatikan.
a. Pandan Wangi
Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya yang wangi pandan. Namun sering pula terdapat beras yang wangi pandan karena zat pewangi kimia. Namun masih terdapat ciri yang lainnya yang bisa membantu agar Anda tidak salah pilih, yaitu beras pandan wangi tidak panjang, tetapi cenderung bulat. Jika terdapat beras dengan biji yang panjang, tetapi wangi hampir dapat dipastikan beras tersebut telah dicampur dengan pewangi kimia. Selain bulat beras pandan wangi juga berwarna sedikit kekuningan tapi tidak putih namun bening.
b. IR 64 / Setra Ramos
Beras IR 64 atau Setra Ramos adalah beras yang paling banyak beredar di pasaran, karena harganya yang terjangkau dan relatif cocok dengan selera masyarakat perkotaan. Normalnya beras jenis ini pulen jika dimasak menjadi nasi, namun jika telah berumur terlalu lama (lebih dari 3 bulan) maka beras ini menjadi sedikit pera, dan mudah basi ketika menjadi nasi. Beras ini memiliki ciri fisik agak panjang / lonjong, tidak bulat. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi seperti pandan wangi, namun seringkali pabrik / pedagang beras menambahkan zat kimia pemutih, pelicin dan pewangi pada beras ini. Maka berhati-hatilah jika menemui beras dengan bentuk lonjong, namun mengeluarkan aroma wangi, bisa jadi beras tersebut telah ditambahkan pewangi kimia.
c. Rojolele
Beras Rojolele memiliki ciri fisik cenderung bulat, memiliki sedikit bagian yang berwarna putih susu, dan tidak wangi seperti beras pandan wangi. Nama Rojolele biasanya adalah sebutan dari daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur, namun untuk daerah Jawa Barat dan beberapa daerah lain terkadang beras ini biasanya disebut Beras Muncul.
d. IR 42
Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 namun ukurannya lebih kecil. Beras ini jika dimasak nasinya tidak pulen, namun pera sehingga cocok untuk keperluan khusus seperti untuk nasi goreng, nasi uduk, lontong, ketupat dan lain sebagainya. Biasanya harganya relatif lebih mahal daripada IR 64 karena beras ini jarang ditanam oleh petani.
e. Beras C4
Ciri fisiknya mirip seperti beras IR42 namun sedikit lebih bulat, seperti IR64 namun lebih kecil. Beras ini masih sangat jarang ditemui di pasaran, karena jarang ditanam oleh petani. Nasinya pulen seperti IR64, namun lebih pulen.
2. Cara Mengetahui Beras yang Mengandung Zat Kimia
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seringkali beras yang beredar di masayarakat adalah beras yang mengandung banyak sekali zat kimia. Zat-zat kimia tersebut biasanya digunakan untuk keperluan mempercantik tampilan fisik beras sebagai :
* Pelicin
* Pewangi
* Pemutih
* Pembunuh Kutu
Dari pengalaman Kami, banyak sekali pedagang atau pabrik beras yang tidak peduli akan hal ini, yang terpenting bagi mereka adalah pembeli menjadi sangat tertarik untuk membeli beras mereka yang tampilan fisiknya sangat bagus. Pabrik Kami pun sering disarankan oleh pedagang yang Kami pasok, untuk menggunakan zat kimia ini untuk mempercantik tampilan fisik beras yang Kami produksi. Mereka selalu mengatakan "Gak papa pake zat kimia, toh pembeli senang dengan beras yang seperti itu, dan mereka tidak tahu kalau beras tersebut mengandung zat kimia".
Untuk itulah Kami memberikan beberapa tips untuk mengetahui apakah beras mengandung zat kimia atau tidak.
a. Zat Pewangi
Beras yang dapat mengeluarkan aroma wangi saat ini hanyalah Beras Pandan Wangi. Beras pandan wangi memiliki ciri-ciri seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika Anda menemui beras dengan ciri fisik tidak seperti pandan wangi, namun mengeluarkan aroma wangi, maka bisa dipastikan beras tersebut mengandung zat pewangi. Beras Pandan Wangi pasti berbentuk cenderung bulat, tidak panjang/ lonjong. Jika panjang/lonjong dan wangi berarti itu adalah Beras IR 64 yang diberi zat pewangi.
Namun terkadang beras pandan wangi sendiri juga diberi zat kimia pewangi oleh penjual beras. Untuk mengetahui hal ini ada beberapa hal yang dapat Anda waspadai. Beras Pandan Wangi yang mengeluarkan aroma sangat wangi hanya ketika beras tersebut masih baru, yaitu berumur kurang dari 2 bulan. Jika berumur > 2 bulan maka wanginya akan berkurang, namun masih bisa mengeluarkan wangi ketika dimasak menjadi nasi. Untuk mengetahui apakah umur beras pandan wangi masih baru atau sudah lama dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya. Jadi jika ada beras pandan wangi yang umurnya sudah cukup lama namun masih sangat wangi, bisa jadi beras tersebut diberi zat pewangi.
b. Zat Pelicin
Beras dengan pelicin biasanya sangat licin ketika kita remas, dan banyak sekali orang yang senang dengan beras yang sangat licin ini. Untuk mengetahui beras tersebut mengandung zat pelicin atau tidak, silahkan perhatikan tangan Anda setelah meremas beras tersebut. Jika mengandung pelicin, biasanya pada tangan Anda beras tersebut banyak sekali yang menempel pada tangan Anda. Tentunya untuk melakukan pengujian ini tangan Anda harus kering, tidak basah/berkeringat. Jika tidak mengandung zat pelicin biasanya biji beras yang menempel pada tangan tidak terlalu banyak.
c. Zat Pemutih
Beras juga sering mengandung pemutih kimia. Banyak sekali jenis zat pemutih yang digunakan oleh pabrik beras seperti tawas, kaporit, bahkan deterjen dan pemutih pakaian seperti bayclin. Untuk mengetahui hal ini memang cukup sulit, namun Anda bisa melihat jika putihnya terlalu putih dan tidak ada warna alami beras sama sekali (bening kekuningan), maka beras tersebut patut diwaspadai.
3. Memperkirakan Umur Beras
Beras jika terlalu lama umurnya akan menurun kualitasnya. Nasi akan mudah basi dan kurang pulen atau kurang enak. Untuk mengetahui apakah beras sudah berumur cukup lama atau tidak dapat dilakukan dengan beberapa hal
a. Baunya
Beras yang sudah lama (lebih dari 1 bulan) biasanya sudah berbau agak apek, apalagi saat digiling tidak terlalu kering.
b. Fisiknya
Beras yang sudah cukup lama dapat dilihat dari ciri fisiknya berupa banyak guratan-guratan berupa garis memanjang pada beras dengan tekstur yang cukup jelas. Selain guratan ini, pada beras yang cukup lama juga mulai terlihat penepungan berupa warna putih seperti serbuk yang menmpel pada beras.
c. Berkutu
Beras yang sudah mulai lama biasanya mulai berkutu. Namun kalau terdapat kutu, justru pertanda beras tersebut tidak mengandung zat kimia, namun tentu ini bukan merupakan beras terbaik. Tapi perlu juga diperhatikan bahwa beras yang baru juga ada kemungkinan berkutu karena tertular dari beras lain yang sudah lebih lama.

Sekilas CBP (Cadangan Beras Pemerintah)

Cadangan pangan merupakan hal yang sangat penting bagi ketahanan pangan suatu negara, termasuk negara Indoensia yang bersifat agraris. Sejak tahun 2005, Pemerintah telah memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh BULOG, menyatu dengan stok BULOG dan dapat diakses di setiap gudang BULOG di seluruh Indonesia oleh Pemerintah.

CBP merupakan sejumlah beras tertentu milik Pemerintah yang sumber dananya berasal dari APBN dan dikelola oleh BULOG yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan beras dan dalam rangka mengantisipasi masalah kekurangan pangan, gejolak harga, keadaan darurat akibat bencana dan kerawanan pangan serta memenuhi kesepakatan Cadangan Beras Darurat ASEAN (ASEAN Emergency Rice Reserve, AERR).

Jumlah awal CBP yang dimiliki pemerintah adalah 350 ribu ton beras. Stok tersebut secara fisik menyatu dengan stok operasional BULOG sehingga memudahkan dalam penggunaannya dan tersedia setiap saat. Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengaksesnya untuk tujuan-tujuan CBP tersebut sesuai dengan prosedurnya.

Manfaat adanya CBP ini telah teruji dalam penanganan berbagai bencana alam di tanah air. Beras yang telah tersedia di gudang-gudang BULOG yang tersebar merata di seluruh tanah air dapat segera dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi pengungsi korban bencana. Dengan demikian ketahanan pangan bagi rumah tangga yang terkena bencana tetap dapat dijaga. Pangan tersedia, dapat dijangkau dan stabilitas pasokannya dapat terjamin.

CBP juga telah teruji pada saat terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi dan meresahkan masyarakat pada akhir tahun 2006 dan awal 2007, maupun akhir tahun 2007 dan awal 2008. CBP telah dimanfaatkan sebagai sumber beras Operasi Pasar Murni (OPM) langsung di pasar-pasar (tahun 2006-2007) maupun OPK CBP RASKIN dengan sasaran rumah tangga penerima manfaat RASKIN (20007 – 2008).

Demikian juga pada saat terjadi krisis harga beras dunia tahun 2008, cukupnya stok yang dikelola BULOG yang didalamnya termasuk CBP, telah memberi pengaruh positif terhadap stabilitas harga beras dalam negeri karena ada rasa aman bagi masyarakat terhadap kemampuan Pemerintah menjaga pasokan dan harga, serta mampu mencegah munculnya spekulasi. Harga beras dunia yang naik lebih dari 3 kali lipat, tidak diikuti oleh kenaikan harga beras domestik. Pasar beras dalam negeri bisa terisolasi dari gejolak harga dunia karena kecukupan stok dan pasokan dalam negeri.

Pengelolaan CBP semakin penting karena perkembangan situasi pasar internasional yang cenderung bergejolak mau tidak mau akan mempengaruhi pasar domestik. Stok yang dimiliki oleh Pemerintah harus cukup kuat untuk menjaga tingkat rasa aman di masyarakat. Selain itu potensi bencana juga semakin sering. Berita tentang bencana banjir, gempa dan lain-lain sering terdengar baik dalam skala kecil maupun besar. Tim UGM (2003) menyebutkan bahwa jumlah cadangan beras ideal yang harus dimiliki oleh Pemerintah adalah sekitar 750 ribu – 1,25 juta ton.

Disamping pertimbangan-pertimbangan tersebut, hingga saat ini, sebagian besar pengeluaran rumah tangga masih untuk kebutuhan pangan, sehingga ketidakstabilan harga pangan akan sangat berpengeruh terhadap pendapatan riil masyarakat, terutama masyarakat berpendapatan rendah, yang akan mengurangi daya beli mereka.

Pengembangan CBP dapat menempatkan fungsi dan peran CBP yang lebih luas sebagai katup pengaman saat terjadi masalah pangan yang muncul akibat kekurangan pangan, seperti yang dilakukan selama ini, atau sebagai akibat terjadinya kelebihan pangan yang menyebabkan surplus atau tekanan pada harga produsen. Dengan demikian CBP dari sisi demand berfungsi sebagai instrument stabilisasi harga konsumen (price stabilization) dan jaminan pasokan, sedangkan dari sisi suplai berfungsi untuk membantu melindungi harga produsen (price support). (BULOG@2010)

Minggu, 18 Desember 2011

Bulog kembali Impor Beras Vietnam 500 Ribu Ton

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) kembali mengimpor beras asal Vietnam sebanyak 500 ribu ton. Selain dengan Vietnam, Bulog berupaya mendekati Thailand.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, baru-baru ini, menyatakan harga yang ditawarkan Vietnam lebih murah dibandingkan Thailand. Bahkan harga komiditas pangan utama dari Vietnam masih di bawah harga pembelian di dalam negeri.

Menurut Sutarto, selain memastikan impor dengan tingkat pecahan 15 persen, Bulog juga mempertimbagkan pengadaan beras 100 ribu ton dengan tingkat pecahan 5 persen dari Vietnam dan Thailand. Itu dilakukan untuk mengantisiapsi kebutuhan operasi pasar yang tinggi.

Bulog mengaku keputusan impor merupakan wewenang pemerintah. Meski impor berjalan, Bulog tetap melakukan pengadaan beras dari dalam negeri.

Sebelumnya pemerintah memutuskan mengamankan stok beras yang dikelola Bulog hingga mencapai 1,5 juta ton hingga 2 juta ton.(DSY)

Sabtu, 17 Desember 2011

Pemko Dumai Berikan Bantuan Beras Kepada Korban Banjir

Pemerintah Kota Dumai kembali menggulirkan bantuan beras bulog sebanyak 20 ton kepada masyarakat korban banjir yang berada di Kelurahan Pangkalan Sesai, Simpang Tetap Darul Iksan, dan Kelurahan Ratu Sima Kecamatan Dumai Barat, dari jumlah penduduk 1.556 Kepala Keluarga.
Sementara penyerahan beras bulog itu diserahkan secara simbolis oleh Walikota H Khairul Anwar bersama Wakil Walikota H Agus Widayat dan Kepala Bulog Subdivre Dumai, kepada 3 Kepala Kelurahan di Kecamatan Dumai Barat, di Gudang Bulog Dumai, Jalan Sultan Syarif Kasim, Jumat (30/9/2011).
Penyerahan awal beras bantuan Pemko tersebut diberikan Wako ke masing-masing lurah yakni Lurah Ratu Sima Jasmawar, Lurah Pangkalan Sesai Zulfahren dan Lurah Simpang Tetap Darul Ikhsan Taufik. Mereka juga didampingi Sekcam Dumai Barat, Zainal.
Walikota Dumai, H Khairul Anwar mengatakan kepada masing-masing kepala kelurahan untuk dapat merealisasikan beras bantuan dari bulog tersebut tepat sasaran dan bermanfaat bagi korban banjir sehingga dapat mengurangi beban yang dialami oleh masyarakat tersebut.
“Saya mengharapkan untuk seluruh bantuan tersebut dapat disampaikan kepada masyarakat baik sesuai dengan orangnya ataupun jumlahnya. Sehingga dapat meringankan beban para warga yang terkena musibah. Bantuan ini diberikan kepada warga yang rumahnya dilanda banjir kemarin. Jadi bukan melihat korban apakah orang kaya atau miskin,” kata Wako berharap kepada lurah.
Sementara mengenai bantuan beras tersebut, Khairul menuturkan, bantuan yang diberikan Pemko ini menggunakan jatah yang tersedia untuk kebutuhan Pemko seperti halnya bencana. Sedangkan saat ini Pemko Dumai masih memilik sebanyak 100 ton beras di Bulog.
“Dengan adanya beras yang dimiliki Pemko Dumai masih banyak, makanya kita mengambil 20 ton untuk masing-masing kelurahan dengan alokasi jumlah beras yang disalurkan berbeda. Paling banyak disalurkan ke Kelurahan Ratu Sima yakni diberikan untuk 5.165 jiwa dari 1.033 KK sebanyak 13.930 kilogram,” kata Khairul Anwar.
Kemudian beras Bulog bantuan Pemerintah Kota Dumai tersebut juga disalurkan ke Kelurahan Simpang Tetap Darul Iksan. Pada kelurahan ini jumlah penerima sebanyak 2.136 jiwa dari 505 kepala keluarga. Jumlah beras yang diberikan sebanyak 5.982 kilogram. Untuk penerima yang di Kelurahan Pangkalan Sesai diberikan kepada 62 jiwa dari 18 KK. Untuk beras yang disalurkan di Pangkalan Sesai sebanyak 171 kilogram.
Dijelaskan Lurah Ratu Sima Dasmawar pembagian bantuan beras tersebut berdasarkan jumlah jiwa. Jadi satu keluarga juga tidak mendapatkan jumlah yang sama, tergantung jumlah yang terdapat dalam keluarga itu. “Masing-masing jiwa diberikan sebanyak 4 ons per hari. Tapi beras yang diberikan untuk selama tujuh hari,” katanya. Sedangkan mengenai pembagiannya, Dasmawar mengatakan, pihaknya akan membagikan melalui ketua RT. Sebab pendataan korban banjir dilakukan oleh RT setempat.
Sementara itu Kepala Bulog Dumai, Faruq Octubri Qomary mengatakan, sebanyak 100 ton bulog milik pemerintah daerah yang disiapkan untuk persediaan bagi pemerintah seperti untuk digunakan sebagai bantuan bencana. Saat ini masih tersedia sebanyak 80 ton beras pemerintaah untuk menghadapi kondisi-kondisi tertentu.
“Jika nantinya kebutuhan untuk pemerintah daerah berkurang terkait adanya kebutuhan seperti untuk bencana, bisa dilakukan penambahan setelah mendapatkan persetujuan gubernur. Tugas kita di Bulog ini menerima beras yang masuk, menjaga dan merawat setelah itu menyalurkan,” katanya.
Pantauan dilokasi, penyerahan beras tersebut diangkut menggunakan truk milik Pemko Dumai. Masing-masing truk mengangkut beras untuk jatah masing-masing kelurahan

Stok Beras Bulog Subdivre Dumai Aman Jelang Natal

Perum Bulog Sub Divre Dumai, Provinsi Riau, memiliki stok beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat mejelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru Masehi 2012.

"Persediaan beras saat ini sebanyak 11 ribu ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di tiga wilayah distribusi Bulog Dumai hingga 16 bulan ke depan," kata Kepala Perum Bulog Sub Divre Dumai Farouq Oktobri Qomari kepada ANTARA, Rabu.

Tiga wilayah penyaluran beras Bulog Dumai meliputi lima kecamatan di Kota Dumai, empat di Kabupaten Bengkalis dan 14 di Kabupaten Rohil.

Untuk memenuhi kecukupan beras, saat ini juga dilakukan pemasukan beras impor dari Vietnam sebanyak 15 persen dari jumlah kebutuhan di Pelabuhan Dumai.

Ketersediaan stok beras untuk operasional dan fisik sebagian masih pembongkaran di pelabuhan Dumai dan ada yang sudah ditimbun di gudang Bulog. Alokasi penyaluran beras diperuntukkan sebagai beras raskin, juga mengantisipasi kelangkaan produk beras dalam negeri.

Ia mengatakan, cadangan beras yang tersimpan di gudang akan dialokasikan untuk raskin pemerintah ke 8.594 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota Dumai.

Ia mengatakan, penyaluran raskin di wilayah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis hingga kini sudah terealisasi 100 persen, sedangkan di Kabupaten Rohil masih sekitar 90 persen.

Raskin untuk warga di Dumai dan Bengkalis dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah setempat, sedangkan raskin di wilayah rohil tidak ditanggulangi oleh pemerintahnya.

Selama ini, raskin disalurkan 15 kilogram per RTS per bulan dengan harga Rp 1.600 perkilogram.

Menurut dia, Pemerintah melalui Bulog juga akan menyalurkan raskin tahap ke-13 yang akan didistribusikan setelah turun petunjuk pelaksanaan dari pusat.

"Menyambut Natal dan Tahun Baru ini juga pemerintah telah mengalokasi raskin ke 13 khusus untuk rumah tangga miskin. Jika Juklak dari pemerintah sudah turun, secepatnya akan kami distribusikan ke warga yang berhak menerima," ujarnya.

19.350 Ton Beras Bulog Asal Vietnam Masuk Dumai

Guna mengatisipasi kekurangan pangan di sejumlah wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Kamis (8/9/2011) Kantor Bulog Driver Dumai mendatangkan beras impor dengan jumlah kurang lebih sebanyak 19350 Ton dari Negara Vietnam. Dimana dari jumlah tersebut untuk disalurkan ke lima kuota yaitu, Dumai, Rengat, Tembilhan, dan Kepulauan Riau. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Gudang Bulog Dumai, Romadi ketika dikonfirmasi di lokasi pembongkaran beras asal Vietnam di Gubang Bulog Dumai.
Sementara dari jumlah 19350 Ton Besar Bulog ini, kata Romadi, diangkut oleh 2 buah kapal dengan masing-masing berat 6.600 ton dan 6.000 ton dengan jumlah total sebanyak 12.600 ton. Dan saat ini, lanjut dia, yang sudah masuk dalam gudang bulog Dumai, sudah 6000 ton beras asal Vietnam tersebut.”2 kapal yang mengangkut beras impor asal Vietnam adalah Hoang Anh (6.600 ton) dan kapal My Hung (6.000 ton). Beras-beras tersebut rencananya untuk memperkuat ketersediaan beras untuk Riau dan akan disebar di seluruh gudang beras di Riau,” terangnya.
Kemudian untuk kapasitas daya tampung bulog Dumai, Romadi menuturkan, bahwa kapasita daya tampung gudang bulog Dumai mencapai kurang lebih 17000 ton beras dengan jumlah gudang lima unit. Sedangkan untuk Riau sendiri, menurut dia jumlah gudang, mempunyai beberapa gudang beras dengan berbagai kapasitas. Yaitu Pekanbaru ada di Jadirejo (11 ribu ton) dan Palas (1000ton ), Kampar (1000 ton) Dalu-dalu (1000 ton ), Tandun (1000 ton), Kepri Tj Pinang (9000 ton) , Sedanau (500 ton) Ranai (500 ton), Terempa (500 ton), Dabo Singkep (500 ton), Batam (4000 ton), Tj Balai Karimun (1000 ton) Bengkalis (1000 ton), Bunga Raya (1000 ton), Tembilahan (1000 ton), Rengat (1000 ton).
Ketika disinggung mengenai beras impor asal Vietnam yang sebenarnya untuk Provinsi Lampung, Rosmadi membenarkan tentang hal tersebut. Namun karena Lampung saat ini tengah panen dan sudah surplus dengan stok berasnya sebanyak 42 ribu ton, maka Pemprov Lampung menolak beras impor asal vietnam tersebut. Akhirnya, beras tersebut dialihkan ke Dumai dan disaurkan untuk beberapa wilayah di Riau dan Kepulauan Riau. “Kuota Lampung untuk impor beras asal Vietnam tahap I sebesar 19.100 ton. Sedangkan kuota Riau sebesar 20 ribu ton. Karena Lampung menolak, kapal beras impor untuk Lampung dialihkan ke Dumai. Dan Lampung berkemungkinan besar akan menerima beras impor asal Vietnam setelah usai panen gadu dan stok berasnya menipis,” katanya.***
Sementara untuk tahan berapa lama stok beras yang masuk ke gudang Bulog Dumai, Rosmadi menambahkan, dengan jumlah tersebut diperkirakan dapat mengantispasi kebutuhan pangan selama enam bulan kedepan. Maka dari masyarakat tidak perlu cemas lagi kalau mengenai kebutuhan pangan jenis beras. “Dari jumlah beras impor asal Vietnam ini dapat mensuplai kepada masyarakat selama enam bulan kedepan. Jadi masyarakat tidak perlu cemas soal kebutuhan beras di Dumai dan Riau serta sekitarnya,” pungkasnya

Bulog: Beras Impor 900.000 Ton dalam Perjalanan

Jakarta - Perum Bulog menegaskan hingga kini pihaknya masih terus memasukan beras impor dari berbagai negara. Setidaknya saat ini ada 900.000 ton beras impor yang masih dalam proses perjalanan ke Indonesia.

"Beras impor 900 ribu ton dalam perjalanan," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (14/12/2011)

Beras-beras itu berasal dari negara Thailand, India, dan Vietnam. Beras dari Thailand 300.000 ton lebih, Vietnam 300.000 ton lebih, India sebanyak 250-400.000 ton lebih. Ia memastikan impor beras dari Thailand tetap berjalan, selain itu tidak ada perubahan harga. Proses pemasukan beras impor ini akan berakhir sampai 20 Februari 2012.

"Sampai tahun ini targetnya 1,9 juta ton beras. Mudah-mudahan lancar, pelabuhannya tidak ada kendala," katanya.

Sutarto mengungkapkan saat ini stok akhir beras Bulog sebesar 1,5 juta ton. Ditambah dengan beras impor sebesar 1,7-1,8 juta ton. Dari total itu diharapkan bisa bisa bertahan sampai 7-8 bulan ke depan

Awal tahun ini Bulog ditugaskan mengimpor sebesar 1,6 juta ton. Meskipun secara fundamental pemerintah menargetkan agar stok beras Bulog di gudang Bulog tetap terjaga minimal 1,5 juta ton.

Bulog janji tak ada impor beras 2012

BOGOR: Pemerintah optimistis tidak akan melakukan impor beras pada 2012 jika produksi padi nasional naik 13%, menjadi 74 juta ton dari perkiraan tahun ini sebanyak 65 juta ton.

Direktur Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengungkapkan dengan dukungan peningkatan produksi padi itu Bulog bisa melakukan pengadaan beras petani sebanyak 3,5 juta-3,6 juta ton dari total proyeksi pengadaan beras 4 juta ton pada tahun depan.

"Kami yakin dengan berbagai cara dan upaya tidak perlu impor jika produksi padi naik menjadi 74 juta ton pada 2012," ujarnnya dalam dialog Forum Wartawan Bulog bertema Produksi Padi dan Tantangan Perubahan Iklim hari ini.

Dia menjelaskan target pengadaan sebanyak 4 juta pada tahun depan bisa dilakukan dari dalam negeri sekitar 3,5 juta-3,6 juta ton. Adapun sebanyak 500.000 ton berasal dari carry over impor beras pada 2011.

Namun, menurutnya, pengadaan beras dari petani sebanyak 3,5 juta berdasarkan skenario optimistis produksi padi benar-benar naik 13%. Sebaliknya, Perum Bulog juga menetapkan skenario pesimistis dan moderat.

"Kami tidak mengungkapkan kemungkinan skenario pesimistis atau moderat. Tidak perlu disampaikan karena sangat sensitif untuk pasar luar negeri," ujar Sutarto.

Perum Bulog, ujarnya, tidak mengharapkan skenario pesimistis yang terjadi dan berujung pada impor beras. Namun, sambungnya, jika memang terpaksa impor dia meminta pemerintah secepatnya memutuskan, jangan berlarut seperti pada tahun ini baru ditetapkan pada September.

Idealnya, sambungnya, ditetapkan segera setelah BPS mengumumkan angka ramalan II pada Juni-Juli. Hal itu agar harga beras di pasar dunia tidak tinggi.

Sutarto menjelaskan realisasi pengadaan beras dalam negeri hingga akhir tahun ini sebanyak 1,75 juta ton. Adapun beras impor sebanyak 1,9 juta ton. Dengan demikian total pengadaan beras Bulog sekitar 3,7 juta ton.

"Bulog akan menyalurkan raskin ke-13 pada tahun ini. Total raskin yang akan disalurkan pada tahun ini sebanyak 3,4 juta ton," ujar Sutarto. (sut)

Lagi, Bulog Impor 700 Ribu Ton Beras dari Vietnam

Perum Bulog mengaku sudah meneken kontrak baru dengan Vietnam untuk pembelian beras hingga awal tahun depan. Kontrak baru impor yang sudah ditandatangani sebanyak 700 ribu ton sehingga total impor beras dari Vietnam mencapai 1,2 juta ton.


Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, kontrak baru impor beras dari Vietnam tersebut untuk cadangan beras awal tahun depan. Sebelumnya Bulog memang sudah meneken kontrak impor beras Vietnam sebanyak 500 ribu ton yang diperkirakan masuk hingga Desember tahun ini.

"Jadi, komitmen yang sudah kontrak dengan Vietnam total 1,2 juta ton itu akan masuk hingga awal tahun depan sekitar Januari-Februari," kata Sutarto, Rabu, 5 Oktober 2011.

Dia melanjutkan, Vietnam sebenarnya sanggup menyediakan beras hingga 1,5 juta ton. Namun, kesepakatan tersebut masih dalam tahap pembicaraan kedua negara. Jika bisa disepakati impor beras Vietnam hingga 1,5 juta ton, maka beras tersebut akan masuk sekitar Maret-April tahun depan.

Tahun 2010, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu telah berkomitmen dengan menteri perdagangan Vietnam dan Thailand akan mengimpor beras masing-masing sebesar 1 juta ton.

Vietnam menawarkan tambahan ekspor beras ke Indonesia, lanjutnya, karena mengalami kelebihan panen. "Indonesia menjadi pioritas dalam penjualan berasnya," ungkap dia.

Menurut dia, pada prinsipnya Bulog punya pedoman harga beras di perdagangan global. Bulog, kata Sutarto, selalu mencari harga murah dengan kualitas terbaik.

Selain Vietnam, Bulog juga telah melakukan penjajakan pembelian beras dari India. Negara Taj Mahal itu siap menjual surplus beras hingga 2 juta ton. "India dan Pakistan sudah ada yang menawarkan berasnya melalui swasta. Bulog juga sudah mengirimkan staf untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan impor dari negara lain," ujarnya.

Saat ini, beras impor Vietnam yang telah masuk sebanyak 361.396 ton. Sutarto mengklaim cadangan beras Bulog aman untuk stok dalam negeri. Selain mengandalkan impor, Bulog juga melakukan pengadaan dalam negeri.

"Pengadaan dalam negeri sudah hampir 1,5 juta ton. Secara keseluruhan stok Bulog cukup untuk stok hingga 4-5 bulan ke depan," katanya.

DISCHARGING WHITE RICE AT PORT OF DUMAI

CARGO SURVEYOR

DISCHARGING WHITE RICE AT PORT OF DUMAI



BULOG Dinilai Tepat Melakukan Impor Beras


Ketua Bidang Kajian Strategis dan Advokasi perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia mengungkapakan Perum BULOG tepat melakukan import beras, hari ini, dalam seminar bertema menyoal data perberasan nasional di gedung MNC.
Yeka, Ketua Bidang Kajian Strategis dan Advokasi perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia menilai Impor beras tepat dilakukan oleh BULOG sebagai implikasi dari kelangkaan beras di pasaran untuk didapat BULOG? Karena kalau tidak konsumen bisa di rugikan,? tambahnya.
Sebelumnya dia menjelaskan kelangkaan beras tersebut diakibatakan karena tidak semua sawah di tanami padi, petani yang kehilangan lahan pertaniannya, menurunnya produktivitas petani, serangan hama penyakit, banjir dan kekeringan, dan yang terakhir adalah kerusakan infrastruktur petani sperti irigasi. ” 40 % kerusakan infrastruktur di Jawa Barat, ” katanya.
Yeka juga mengungkapkan ramalannya tentang kenaikan beras yaitu bulan Desember sampai Januari.” Diprediksi Desember- Januari harga naik gila – gilaan, Februari-Maret- April harga turun, dan kelangkaan Oktober – Nopember,” tegasnya.
Di acara yang sama ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuziy menyampikan, kelangkaan beras dikarenakan Bulog sendiri berebut dengan para tengkulak untuk mendapat beras dari produsen atau petani.” bulog hanya menyerap beras petani enam sampai tujuh persen, bulog kalah dengan mekanisme pasar,” ujarnya.
Ketua komisi V DPR dalam penyampaian materi seminar juga memaparkan kebijakan pemerintah tentang perberasan nasional berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 2009 tentang kebijakan perberasan yang berlaku sejak 1 januari 2010.
Beberapa isi kebijakan tersebut di antaranya; mendorong dan memfasilitasi penggunakan benih padi unggul bersertifikat, penggunakan pupuk anorganik dan organik secara seimbang, tantang pengurangn kehilangan pasca panen padi, tentang irigasi, memfasilitasi perluasan lahan penghijauan sebagai tempat tangkapan air, fasilitas investasi, tentang kebijakan pembelian gabah/beras dalam negeri, penyediakan beras bersubsidi untuk masyarakat rendah, tentang penyediakan cadangan beras pemerintah, dan kebijakan ekspor- impor.
Senada dengan yang di ucapakan Nunung ( akademisi IPB ) yang juga pembicara dalam acara tersebut, menganggap Bulog tidak bisa menyerap beras petani karena berebut dengan tengkulak. Selain itu juga Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana ITB ini menambahkan, kelangkaan yang terjadi karena perubahan budaya seperti di Indonesia Timur yang semula makan sagu dan gandum mulai beralih ke nasi.
Sebelum acara diskusi ditutup, Moderator menyampaikan kesimpulan yang juga menjadi saran kepada pemerintah seperti menjadikan sektor pertanian menjadi prioritas pemerintah untuk memberikan lebih dari enam persen dari APBD guna ketahanan pangan.