PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: Desember 2012

Selasa, 04 Desember 2012

Beras Impor Harus Sudah Masuk Sebelum Februari


Kementerian Pertanian meminta beras impor masuk sebelum musim panen raya padi petani. Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, mengatakan, beras impor harus masuk seluruhnya ke Indonesia paling lambat akhir Februari 2013, karena pada Maret petani mulai panen.

"Yang penting buat Kementerian Pertanian jangan sampai secara fisik barang masuk ketika panen raya. Itu sangat menyakitkan petani, karena mereka berekspektasi harga bagus saat musim panen," kata Rusman kepada Tempo, Ahad, 2 Desember 2012.

Karena itulah izin impor beras yang telah diberikan kepada Perum Bulog harus segera direalisasikan agar tak melebihi batas waktu akhir Februari 2013. Kebijakan impor seperti ini, kata Rusman, juga akan berlaku untuk buah-buahan impor, yang tidak boleh masuk saat sedang panen di dalam negeri.

"Bulog dapat izin impor harus lakukan jangan sampai masuk Maret karena sudah panen raya. Itu pemandangan yang kurang elok kalau dilihat oleh petani," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya hanya akan mengimpor beras sekitar 600.000 ton hingga 700.000 ton dari jatah impor yang diberikan pemerintah sebesar 1 juta ton. Sutarto mengatakan hal ini disebabkan pengadaan beras dari produksi dalam negeri tahun ini yang membaik.

Sutarto mengatakan, saat ini Bulog telah memiliki kontrak impor beras sebanyak 720.000 ton. Sebanyak 600.000 ton akan diimpor dari Vietnam dan sebanyak 120.000 ton dari India. Namun, hingga saat ini, dari kesepakatan itu, baru 200.000 ton yang sudah masuk ke Indonesia.

Menurut Rusman, volume impor pada 2012 ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan di tahun-tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 1,5 juta ton beras. Namun, ia masih meminta Perum Bulog menjamin agar beras impor yang masuk digunakan hanya untuk memperkuat cadangan beras pemerintah. "Sepanjang dalam rangka memperkuat cadangan beras pemerintah, tidak masalah. Tapi kami tetap menyatakan sebenarnya kita surplus beras, karena produksi bagus," ujarnya.

Pemerintah, ia melanjutkan, memberikan izin impor beras untuk memperkuat cadangan beras melalui Perum Bulog. Sehingga, Bulog memiliki kemampuan untuk penetrasi pasar jika ada gejolak harga melalui operasi pasar. "Tidak apa-apa ada beras impor, sepanjang untuk kepentingan Bulog bukan untuk masuk ke pasar," kata Rusman.