PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE CABANG BATAM: BPS Ingatkan Gejolak Harga Beras Awal Tahun

Sabtu, 07 Januari 2012

BPS Ingatkan Gejolak Harga Beras Awal Tahun

BPS Ingatkan Gejolak Harga Beras Awal Tahun Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mengingatkan gejolak harga beras akan terjadi pada Januari dan Februari bisa diperparah dengan ulah spekulan yang bisa mendorong lonjakan harga beras. "Inflasi di jabar pada Desember 2011 di Jabar 0,62 persen melampaui inflasi nasional, salah satunya karena kenaikan harga beras. Kondisi ini kemungkinan masih akan terjadi pada Januari dan Februari 2012, kenaikan beras harus diantisipasi termasuk praktik spekulan perlu diwaspadai," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Kantor BPS Jawa Barat Anggoro Dwitjahyono di Bandung, Senin. Menurut Anggoro, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak September 2011 dan terus hingga Desember 2011. Kenaikan harga beras itu dipicu selain oleh permintaan yang tinggi juga karena faktor perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian. Harga beras medium hingga premium, bahkan harga OP beras Bulog juga sudah mengalami kenaikan di akhir Desember 2011. Sementara Januari dan Februari merupakan bulan 'paceklik' di mana musim panen baru tiba Maret 2012. Berdasarkan pantauan BPS, harga beras medium IR I per Desember 2011 Rp7.900 per kilogram, mengalami kenaikan sekitar Rp300 per kilogram dibandingkan September 2011. Hal sama untuk IR 64 yang saat ini harganya Rp7.991 per kilogram, atau naik sekitar Rp300-an dibandingkan dua bulan sebelumnya. "Harga beras medium ada kenaikan rata-rata Rp300-an, sedangkan beras super di atas Rp9.500 per kilogram juga mengalami kenaikan lebih besar lagi," kata Anggoro. Potensi kenaikan harga beras di Januari dan Februari 2011, menurut Anggoro harus diantisipasi semua pihak mulai dari Dinas Indag, Bulog serta lembaga lainnya. Termasuk menggelar Operasi Pasar (OP) di sejumlah titik strategis untuk menghindari terjadinya gejolak harga pasar yang signifikan. Menurut Anggoro, efektivitas operasi pasar akan menentukan pengendalian harga beras pada musim paceklik. Ancaman kenaikan harga beras di akhir tahun juga diakui oleh Ketua Pedagang Pasar Tradisional (Pesat) Jawa Barat, Usep Wijaya yang menyebutkan pihaknya sudah mengantisipasi kenaikan harga beras di awal tahun. Namun sejauh ini pasokan beras masih cukup lancar, meski ada kenaikan harga beras yang terjadi hampir setiap minggu. "Kenaikan beras terjadi hampir setiap minggu sekitar Rp100 hingga Rp200 per kilogramnya. Kami berharap kenaikan pada Januari dan Februari ini tidak terlalu signifikan, bisa di bawah Rp1.000 per kilogram," kata Usep. Pada kesempatan itu, Usep berharap BULOG menyalurkan operasi pasar dengan melibatkan pada pedagang sehingga bisa efektif dalam menekan harga beras di pasar. Berdasarkan hasil pengamatan BPS, hampir sepanjang 2011 seluruh transaksi gabah dan beras di Jawa Barat terjadi di atas Harga Pembelian Pemerintah. Sehingga harga beras di pasaran berada di atas harga pembelian pemerintah. Tingginya harga beras dan gabah pada tahun 2011 tersebut juga mengakibatkan penyerapan beras petani yang dilakukan oleh BULOG praktis tidak bisa optimal sehingga terpaksa pemerintah melakukan mekanisme beras impor untuk menjaga stabilitas stok pangan nasiona

Tidak ada komentar: